Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kota Bandung

LPBI PWNU Jabar Gelar Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat di 8 Desa dan 2 Kelurahan

LPBI PWNU Jabar Gelar Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat di 8 Desa dan 2 Kelurahan. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Menindaklanjuti kegiatan sebelumnya dalam rangkaian program CBCCA  (Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat) LPBI PWNU Jawa Barat kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di 8 desa dan 2 Kelurahan, Yaitu: Desa Mekarwangi, Desa Laksana, Desa Sudi (Kecamatan Ibun), Kelurahan Rancaekek Kencana, Desa Rancaekek dan Desa Bojong Loa (Kecamatan Rancaekek), Desa Rancamanyar, Bojong Malaka, Malaka Sari, dan Kelurahan Andir. 


Kegiatan ini dimulai dari tanggal  8-16 Juli 2023 dengan jumlah peserta 200 orang. Pelatihan ini menindaklanjuti pelatihan sebelumnya, para peserta diberikan materi terkait dengan Pemetaan Kajian Risiko Bencana yang meliputi: Ancaman, Kerentanan, serta kapasitas atau potensi yang dimiliki di masing masing desa.  


Setelah pelatihan mereka kemudian turun ke lapangan untuk mempraktekkan pengetahuan yang didapat selama pelatihan. Selama sepuluh hari bersama-sama tim yang diberi nama Tim 20 melakukan penelitian dengan metode PRA untuk mengumpulkan data.


Baca Juga:
Buka PD-PKPNU Garut, KH Aceng Amrullah Harapkan Kaderisasi Jadi Corps Inti Pergerakan di Tubuh NU


Data tersebut nantinya akan menjadi bahan dalam pembuatan Peta dan Kajian Risiko Bencana di desanya masing masing. Materi pelatihan kali ini adalah Teknik Membuat Laporan dan Teknik Membuat Peta dan Dokumen Kajian Risiko Bencana.  


Adapun Nara sumber adalah Narsum Ir. Achmad Ruchlihadiana (Dosen Geodesi UNWIM/Ketua Ikatan Surveyor Indonesia - Jabar), Dr. Ir. Vera Sadarviana, (Dosen Geodesi ITB) serta Fasilitator Fadilitator Ir. Muhamad Muharam (Alumni Teknik Planologi ITB)


Dengan demikian, nantinya masing masing desa akan memiliki Peta dan Dokumen Kajian Risiko Bencana yang disusun secara Partisipatif. Kegunaan peta dan dokumen ini, juga akan membantu dalam menyusun Rencana Aksi termasuk dalam membuat Rencana Kontijensi Perubahan Iklim di setiap desa.


Baca Juga:
8 Santri Kafilah Cianjur Siap Ikuti MQK Tingkat Nasional di Lamongan 

Agung Gumelar
Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait