Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kabupaten Bogor

Seminar Nasional KMNU: Pendidikan sebagai Pondasi Utama dalam Transformasi Ekonomi dan Kehidupan Berkebangsaan Indonesia

Foto Bersama Tamu Undangan VVIP. (Foto: NU Online Jabar/Fawaz)

Bogor, NU Online Jabar
Pada Jumat (26/1/2024), Auditorium FMIPA IPB University menjadi saksi terlaksananya rangkaian acara Seminar Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lahir KMNU ke-9 dan Musyawarah Nasional KMNU ke-X. 


Dengan tema "Pendidikan sebagai Proses Fundamentalis dalam Sistem Perekonomian dan Kehidupan Berkebangsaan Indonesia", seminar ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menggali peran pendidikan dalam perkembangan bangsa.


Pembicara-pembicara ternama turut berkontribusi dalam seminar ini, termasuk Ketua Komisi X DPR-RI Syaiful Huda, Staff Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI Caswiyono Rusydie, dan Kepala Densus 88 Irjen. Pol. Drs. Sentot Prasetyo, serta Asisten Direktur Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB Dr. Alfian Helmi sebagai moderator.


Baca Juga:
Harlah ke-101 NU Dibuka dengan Istighatsah, Gus Yahya: Perjuangan NU Selama-lamanya Sampai Hari Kiamat


Dalam sambutan pembina KMNU IPB, Dr. rer. nat. Jaenal Effendi mengingatkan peserta tentang pesan-pesan pendiri NU yang harus diestafetkan. Poin-poin seperti pergerakan Nadhlatul Tujjar, pentingnya ilmu (Taswirul Afkar), dan semangat NU (Nahdlatul Wathon) menjadi fokus utama agar mahasiswa NU dapat menjadi penerus bangsa yang berkualitas.


Sambutan dari Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria menegaskan bahwa KMNU sebagai bagian dari proses pendidikan harus mampu merespons perubahan. 


“Pendidikan di luar ruang kuliah dan kemahasiswaan dapat menjadi tempat untuk menghasilkan pemimpin yang memiliki adaptabilitas terhadap perubahan,” ujarnya.


Dalam konteks ini, KMNU diharapkan dapat menjadi wadah penting dalam pembelajaran dan adaptasi. Prof. Arif Satria menyampaikan pentingnya menjadi pembelajar seumur hidup dan menekankan bahwa adaptasi adalah kunci kelangsungan hidup, bukan hanya soal nyawa tetapi juga berkaitan dengan ketidakmampuan beradaptasi sehingga yang dapat menyebabkan ketertinggalan zaman.


Baca Juga:
Ketua PCNU Karawang Resmi Lantik 18 Lembaga: Mari Gerakkan Jamaah dan Jamiyyah sesuai Peran dan Fungsinya


“Seminar ini menjadi wadah penting untuk membahas peran KMNU dalam mencetak pembelajar dan karakter yang baik melalui kolaborasi antara akademik dan non-akademik. Harapannya, melalui kesadaran ini, generasi penerus dapat membawa Indonesia menuju perubahan yang visioner dan berkelanjutan,” tandasnya.


Kontributor: Fawaz

Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait