Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kabupaten Bogor

Lewat Pengajian Rutin, Ansor Parungpanjang Ajak Masyarakat Tingkatkan Maghrib Mengaji

Kegiatan Maghrib Mengaji GP Ansor Parungpanjang di Pondok Pesantren Riyadut Tafsir yang dipimpin Kiai Taju Subki. (Foto; NU ONline Jabar)

Bogor, NU Online Jabar

Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor Kecamatan Parungpanjang menggelar Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor sebagai program kegiatan bidang keagamaan. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Riyadut Tafsir yang dipimpin Kiai Taju Subki tepatnya di Kampung Rabak Desa Kabasiran Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor.


Baca Juga:
PBNU Melalui Forum R20 Dorong Upaya Perdamaian ke Tingkat Global

 

Kegiatan ini diharapkan bisa meningkat tradisi maghrib mengaji di masyarakat. 

 

"Tantangan zaman yang semakin modern membuat tradisi-tradisi dulu yang baik dan bermanfaat dikit demi sedikit bisa saja menghilang. Jika melihat cerita orang tua kita dulu setiap sudut-sudut rumah di kampung ba'da maghrib selalu terdengar suara mengaji, jadi tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan,"ujar Ketua Ansor Kecamatan Parungpanjang Abdul Hajad, Kamis (13/10/22).


Baca Juga:
Buka Acara MTQ Nasional, Wapres: Harus Jadi Sarana Tingkatkan Kesadaran Beragama

 

Sahabat Abdul Hajad menyampaikan, Kecamatan Parungpanjang saat merupakan wilayah urban, masyarakat yang bekerja di perkotaan metropolitan. Maka, tantangannya juga akan semakin besar sehingga perlu kerja sama semua pihak agar tradisi Maghrib Mengaji ini tetap ada di tengah masyarakat.

 

"Maghrib Mengaji merupakan tradisi lama yang harus terus dipertahankan sebab ini bentuk syiar sekaligus tradisi budaya spiritual yang baik bagi masyarakat khususnya umat Islam," jelas Abdul. 

 

Lebih jauh Abdul mengatakan pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia sebelumnya menggalakkan program Maghrib Mengaji. Hanya saja, masyarakat perlu diingatkan kembali agar semangat tersebut tetap terjaga.

 

"Kami ingin masyarakat tidak menjauh dan lupa dengan kebiasaan-kebiasaan spiritual seperti pengajian, tahlil, majlis taklim, maulid, marhaba, takbiran dan lainnya, demi menjaga syiar agama tidak hilang ditengah masyarakat meng hadapi era modernisasi seperti sekarang ini," pungkasnya. 

 

Pewarta: HJD
Editor: Agung Gumelar

Editor: Agung Gumelar