Bogor, NU Online Jabar
Salah satu program KUAT diantaranya adalah mendukung perluasan akses masyarakat terhadap penyedia layanan keuangan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat pada saat bencana, melalui pembentukan SILC (Saving and Internal Lending Community) sebagai salah satu strategi untuk memperkuat ketahanan masyarakat.

Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kelurahan Cisarua ini berlangsung selama tiga hari dari tangga 21-23 Maret dengan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari unsur Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kelurahan Cisarua, dan unsur masyarakat, dengan narasumber dan fasilitator dari CRS Indonesia yaitu Richa dan LPBINU Jawa Barat Hana Indhira Jasmine.

Menurut Ketua LPBINU Jawa Barat Dadang Sudardja, SILC adalah strategi simpan pinjam yang dirancang CRS untuk mendukung masyarakat dalam membangun kembali dengan lebih baik dan pulih dari bencana, membangun kemandirian masyarakat dalam rangka mengembangkan potensi diri melalui penyediaan modal dan sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan tanggal.

“Berbeda dengan lembaga keuangan mikro (LKM) yang menempatkan anggotanya pada posisi sebagai nasabah. SILC lebih merupakan kegiatan kelompok dengan jumlah anggota yang berperan aktif sebagai subjek terbatas,” jelas wa Dadang, sapaan akrab ketua LPBINU Jabar. 

Ia menambahkan, fasilitas tabungan asuransi dan pinjaman SILC memungkinkan anggotanya memenuhi kebutuhan keuangan kecil jangka pendek.

Adapun tujuan pelatihan ini antara lain:

1. Peserta memahami metodologi dan tata kelola SILC
2. Peserta mampu mempraktekkan modul pelatihan SILC​​​​​​​
3. Peserta berlatih mengisi buku besar SILC​​​​​​​
4. Validasi target peserta KUAT -SILC di desa/kelurahan (Kelompok Dan Anggota)

“Metoda pelatihan ini menggunakan berbagai teknik fasilitasi termasuk presentasi, diskusi pleno, bermain peran dan kerja kelompok serta metode lainnya,” pungkasnya.