Hikmah

Ajengan Dendeu: Konsolidasi Nahdliyin Ciamis Sangat Penting

Senin, 28 Desember 2020 | 17:00 WIB

Ajengan Dendeu: Konsolidasi Nahdliyin Ciamis Sangat Penting

Maulana Habib Lutfi saat menerima kunjungan Ajengan Dendeu Rifai. (Dok. Pribadi)

Ciamis, NU Online Jabar
“Mang Haji Agus, saya jadi saksi,  paman orang saleh yang tidak pernah merepotkan semua pihak. Orang yang suka menyenangkan semuanya. Selamat pulang, Mang. Selamat bersua dengan Babah dan para aulia yang sudah mendahului. Terima kasih saya atas semua didikan dan dukungannya selama ini.”
Demikian dituliskan oleh Ajengan Dendeu Rifai dalam status facebooknya (28/12), sehari setelah wafatnya KH Agus Abdul Kholik. Wafatnya Ketua PCNU Ciamis itu memang mengagetkan semua pihak, terutama keluarga besar Pesantren Cijantung. Sebagai generasi ketiga, Dendeu merasakan suasana keueung (khawatir) sekaligus optimis.

“Sebagai keluarga, saya tentu saja merasa khawatir ditinggal pengasuh pesantren satu per satu. Bulan September lalu, Mang Abdul Aziz sudah berpulang lebih dulu. Sekarang Mang Agus menyusul,” tutur Dendeu seraya menahan nafas. Gurat kesedihan tak bisa disembuyikan dari wajahnya. Ia juga menyebut sejumlah nama ulama sepuh yang berpulang, seperti KH Malik Ibrahim pengasuh pesantren Miftahul Khoer Pasirkadu Ciamis, yang wafat sehari sebelumnya (26/12).

“Tetapi saya optimis karena mereka sudah berbuat yang terbaik untuk pesantren yang diasuhnya,” sambung Ajengan yang hobi musik ini. “Selain mendidik santri, para pendahulu itu juga sudah menyiapkan regenerasi,” lanjutnya.

Dendeu sendiri merasa dikader oleh Kiai Agus di bidang organisasi. Ia berkiprah sejak di PMII, GP Ansor Ciamis, dan kini di PW GP Ansor Jabar.

“Sekarang saya mengenang betul nasehat-nasehat Mang Agus. Kadang nasehatnya itu disampaikan secara togmol, tanpa tedeng aling-aling. Mungkin karena saya ini keponakan dan dianggapnya agak bangor,” ujarnya berterus terang.

Lebih jauh Dendeu melihat pentingnya konsolidasi di antara nahdliyin Ciamis. Kiai Agus wafat saat masih menjabat sebagai Ketua PCNU untuk periode ketiga. Dampak Covid-19 untuk pesantren juga perlu diantisipasi secara sungguh-sungguh.

“Regenerasi PCNU Ciamis memang menjadi sebuah keniscayaan. Tetapi biarkan keluarga Cijantung berkabung dahulu. Insyaallah nahdliyin Ciamis tak akan kekurangan kader yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan Mang Agus,” tegasnya.

Dendeu berharap musibah wafatnya ulama ini membawa berkah pada soliditas nahdliyin Ciamis. 

Editor: Iip Yahya