Garut, NU Online Jabar
Kepemilikan sikap (attitude) yang baik menjadi sesuatu yang begitu penting dimiliki oleh setiap orang, termasuk di dalamnya oleh siswa-siswi sekolah. Sebagai generasi muda, pembentukan karakter anak sekolah itu jelas dipengaruhi oleh keberadaan lingkungan tempat belajarnya.
Dalam hal ini, sekolah atau madrasah sebagai tempat untuk membentuk pribadi-pribadi generasi muda yang unggul memikul tanggung jawab besar untuk dapat mewujudkan attitude yang baik bagi para peserta didiknya. 

Harapan setiap lembaga pendidikan sama, yakni terbentuknya generasi muda yang cerdas dan berkualitas. Tentu saja tidak hanya cerdas dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga cerdas terkait dengan norma dan agama yang dianutnya.

Hal itulah yang kemudian menjadi salahsatu program Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Fitri Leles-Garut dengan mengadakan sebuah kegiatan sebagai wahana pembentukan moral dan sikap keberagamaan para peserta didiknya, salah satunya yakni dengan mengadakan pembiasaan shalat sunat Dhuha yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dimulai.

Tepatnya pada Sabtu (14/01) di Masjid Besar Kecamatan Leles guru dan semua peserta didik MTs Darul Fitri Leles-Garut menggelar kegiatan shalat sunat dhuha sebagai bagian pembiasaan keagamaan sehari-hari. Hadir dalam kesempatan tersebut staf pengajar sekaligus sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Leles, Rudi Sirojudin Abas.

"Melaksanakan shalat sunat dhuha merupakan sebagai bagian dalam meraih rida Allah SWT. Hal itu secara umum  diperintahkan Allah SWT sebagaimana tersirat dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 35."ungkap pria yang akrab disapa Kang Rudi.

Lalu, ia mengutip firman Allah SWT surat Al Maidah ayat 35:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (QS al-Maidah [5]: 35).

Kang Rudi mengatakan, shalat sunat dhuha semestinya harus menjadi rutinitas sehari-hari. Menurutnya, dari shalat dhuha itulah kita kiranya akan merasa menjadi orang yang begitu membutuhkan pertolongan Allah SWT, terutama terkait dengan keperluan kita sehari-hari. 

"Mari kita renungkan, selain sebagai bentuk pengakuan atas keagungan, keindahan, kekuatan, dan penjagaan Allah SWT, inti dari doa shalat sunat dhuha itu adalah pengakuan manusia atas keterbatasan kemampuan terkait dengan mendatangkan rezeki. Hal itu dapat kita simak dari ungkapan kata-kata doa: inkana rizqi fissamai faanzilhu (jika rizki dilangit maka turunkanlah), inkana fil ardhi faakhrijhu (jika di bumi maka keluarkanlah), inkana mu'assaran fayassirhu (jika sulit maka mudahkanlah), inkana qalilan fakatsirhu (jika sedikit maka perbanyaklah), dan inkana haraaman fatahirhu (jika kotor maka bersihkanlah)." tuturnya.

Di akhir sambutannya, Kang Rudi yang juga salah seorang kontributor NU Online Jabar kepada semua warga madrasah agar menjadikan pembiasaan shalat sunat dhuha itu menjadi unggulan pembiasaan di MTs Darul  Fitri Leles.

"Seyogyanya kita harus mampu memanfaatkan fasilitas besar yang tidak dimiliki oleh sekolah atau madrasah yang lain yakni Masjid Besar Kecamatan Leles. Perlu diketahui, bahwa Masjid Besar Kecamatan Leles ini, selain satu lokasi dengan MTs Darul Fitri, juga satu nadhir wakaf yang sama. Oleh karena itu, mari kita jadikan fasilitas masjid ini untuk kita isi dengan kegiatan-kegiatan mulia, termasuk di dalamnya shalat sunat dhuha sebagai salahsatu bagian kegiatan keagamaan di MTs Darul Fitri Leles." tutupnya.

Perlu diketahui, bahwa MTs Darul Fitri Leles-Garut merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam formal pertama dan tertua di kecamatan Leles kabupaten Garut.

Pewarta: Ramdan
​​​​​​​Editor: Muhammad Rizqy Fauzi