KH Aceng Dudum Sebut Halal Bihalal Jadi Upaya Jaga Stabilitas Sosial di Masyarakat
Sabtu, 5 April 2025 | 08:00 WIB

Wakil Rais Syuriah MWCNU Sukaresmi Garut KH Aceng Dudum Husen Abdussalam. (Foto: NU Online Jabar/Muhammad Salim).
Garut, NU Online Jabar
Lebaran dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 H telah kita lewati pada hari Senin yang lalu. Biasanya selepas lebaran, mayoritas masyarakat di Indonesia mengadakan acara halal bihalal baik dengan saudara sekeluarga, sekampung, sekantor, dan lainnya.
Namun tahukah kita sejarah munculnya halal bihalal? Karena jika merujuk pada bahasa arab, kata halal bihalal tidak akan ditemukan, dan budaya tersebut juga tidak ada di negara lain selain di Indonesia.
Wakil Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukaresmi sekaligus muassis Pondok Pesantren Mambaul Faizin (Fauzan V) KH Aceng Dudum Husen Abdussalam menjelaskan sejarah dan tujuan dari halal bihalal.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai yang akrab disapa Aceng Dudum menyebutkan bahwa Halal bihalal merupakan budaya yang dicetuskan oleh KH Wahab Hasbullah yang merupakan ulama besar dan juga salah satu muassis Nahdlatul Ulama.
"Halal bihalal dicetuskan pertama kali oleh ulama besar (salah satu.red) pendiri NU yang bernama KH Wahab Hasbullah" ujarnya saat mengisi tausyiah dalam acara halal bihalal di Kampung Babakan Muncang RT 04 RW 05 Desa/Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. Senin (31/3/2025).
Aceng Dudum mengatakan bahwa selain pertama kali di cetuskan di Indonesia, tujuan dari halal bihalal pun sangat mulia, dimana tujuan dari halal bihalal yaitu menghilangkan sisa-sisa yang masih ada selepas berpuasa.
"Tujuan dari halal bihalal yaitu menghilangkan sisa-sisa selepas ramadhan yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, khususnya sesama saudara." tuturnya.
Aceng Dudum menilai, halal bihalal juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga kestabilan dalam hal sosial antar manusia agar sisa selepas berpuasa yaitu adanya dosa kepada sesama manusia akibat salah dan khilaf yang pernah dilakukan kepada sesama dan hal tersebut tidak bisa dihapuskan tanpa saling bermaaf-maafan
Selain itu, Aceng Dudum mengajak kita selaku muslim, agar selalu menautkan hati ke mesjid. Karena salah satu keberkahan saat hatinya menetap di masjid serta selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid, maka hal tersebut akan menjadi wasilah kita mendapatkan Rahmat dan surganya Allah SWT.