Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Daerah

Ceng Mujib Deklarasikan BNP Merah Putih

Deklarasi Barisan Nusantara Pembela Merah Putih di Pesantren Fauzan, 29/11/'21 (Foto: M Hasan)

Garut, NU Online Jabar
Hujan yang biasanya turun, malam itu seolah menyingkir. Tanah menjadi kering setelah seharian terkena panas matahari. Cuaca pun terasa cerah sekalipun dingin yang terbawa angin tak bisa dihindarkan. Senin, 29 November 2021 itu membuat suasana nyaman untuk menghelat pertemuan.

 

Ratusan kendaraan motor, roda dua dan empat datang silih berganti sejak sore hari, memenuhi area parkir Pondok Pesantren Fauzan, Sukaresmi, Garut. Sejumlah petugas santri mengaturnya hingga semua terparkir rapi. Mereka datang dari berbagai daerah di Garut. Mereka tiba di komplek pesantren Fauzan setelah menempuh 3-5 jam perjalanan. 

 

Mereka datang dari Cibalong, Pameungpeuk, Bungbulang, Cisompet, Caringin, Pakenjeng, Singajaya, Cikajang, Cigedug, Cisurupan, Bayongbong, dan daerah lainnya. Tidak terkecuali warga dari Sukaresmi. Mereka berasal dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Pagar Nusa, Dafussial, Pasukan Berani Mati (PBM), Laskar Aswaja, Gerakan Masyarakat Farohan (GMF), Blacker, dan ormas lainnya.

 

Sekitar 2.000 orang yang berbaris rapi itu, datang untuk ikut mendeklarasikan Barisan Nusantara Pembela (BNP) Merah Putih. Ormas baru ini digagas oleh KH Aceng Abdul Mujib, salah seorang pengasuh Pesantren Fauzan. BNP Merah Putih dideklarasikan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemunculan kembali kelompok Negara Islam Indonesia (NII) atau warga umumnya mengenal sebagai Islam bai’at.

 

BNP Merah Putih dipimpin oleh KH Aceng Abdul Mujib selaku ketua umum. Sementara ketua harian oleh KH Aceng Hilman Umar Bashori.
Menurut Aceng Mujib, selaku Ketua Umum BNP Merah Putih, ia khawatir semakin masifnya kelompok NII tersebut jika dibiarkan. 

 

“Menurut informasi terakhir, sudah ada 1.000 warga Garut yang diklaim oleh kelompok NII, telah dibai’at oleh mereka,” ujar Aceng Mujib.

 

Melihat kondisi tersebut, Aceng Mujib beserta tokoh masyarakat Garut lainnya, berniat mewakafkan diri untuk menjaga NKRI, agar bendera Merah Putih sebagai hasil perjuangan para pahlawan yang di dalamnya terdapat para ulama, tetap berkibar di bumi pertiwi.

 

Kiai Mujib juga mengecam pernyataan pejabat di Garut yang menafikan kelompok keberadaan kelompok tersebut, bahkan menganggapnya tidak ada. 

 

Pewarta: M. Salim
Editor: Iip Yahya

Editor: Iip Yahya