Cianjur

Rais Syuriyah PCNU Cianjur Sebut Santri Harus Bisa Selesaikan Masalah Negara

Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:03 WIB

Rais Syuriyah PCNU Cianjur Sebut Santri Harus Bisa Selesaikan Masalah Negara

Rais Syuriah PCNU CIanjur, KH Kamali Abdul Ghani. (Foto: NU Online Jabar/Wandi Ruswannur).

Cianjur, NU Online Jabar
Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cianjur, KH Kamali Abdul Ghani memberikan pesan yang sangat penting kepada para santri agar mampu menyelesaikan masalah negara. Hal tersebut disampaikan pada launching peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kantor PCNU, Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, hari Selasa (01/10/2024).


Menurutnya, santri jangan hanya fokus mengaji dan memahami ajaran agama saja, tetapi juga harus siap menghadapi tantangan negara yang semakin kompleks. Perjuangan santri di masa lalu berbeda dengan sekarang. Jika dulu para santri berjuang melawan penjajah dengan kekuatan fisik dan spiritual, kini tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia telah berubah. 


"Masalah-masalah seperti ekonomi, sosial, teknologi, pertahanan, dan lingkungan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para santri ke depannya," kata Kiai Kamali saat memberi sambutan dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jabar.


Kiai lulusan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini menekankan, santri harus berperan lebih aktif dalam memecahkan persoalan-persoalan negara. Keterampilan dalam bidang agama saja tidak cukup untuk menghadapi era globalisasi yang serba cepat dan dinamis. 


"Artinya santri harus memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menawarkan solusi konkret terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial ekonomi, dan ancaman lingkungan," ujarnya menjelaskan.


"Teknologi juga menjadi bidang yang sangat penting, karena perkembangan digital membawa tantangan tersendiri, baik dalam aspek keamanan siber maupun dalam menjaga kedaulatan informasi negara," sambungnya.


Lebih lanjut, Kiai Kamali menegaskan bahwa santri masa kini harus mengembangkan kapasitas intelektual dan keahlian di berbagai bidang. Pendidikan agama harus tetap menjadi fondasi utama, namun santri juga harus terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berinovasi, dan menjadi agen perubahan di masyarakat. 


"Dengan demikian, santri dapat berkontribusi secara langsung dalam membangun negara yang lebih kuat dan berdaya saing di tingkat global," imbuh Kiai Kamali yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittihad Rawabango Karangtengah tersebut.


Lantas pihaknya menyebut, peringatan Hari Santri Nasional bukan sekedar seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi semua untuk merenungkan peran di masa depan. Ini adalah wujud syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya, sekaligus penghargaan terhadap perjuangan para santri dan kiai terdahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. 


"Kini, perjuangan santri tidak lagi melawan penjajah, tetapi menghadapi tantangan global yang membutuhkan kecerdasan, keuletan, dan keberanian untuk berinovasi. Santri harus siap mengambil peran strategis dalam memajukan negara, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan," timpalnya.


Dikatakannya lebih jelas, bahwa dengan semangat Hari Santri Nasional ini, generasi santri harus mampu terus bertransformasi dan siap menjadi solusi bagi berbagai permasalahan negara di masa mendatang. 


"Santri harus mampu mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu duniawi agar bisa memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat," tandasnya.