• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Kota Bandung

Rekatkan Silaturahmi Pasca Ramadhan PWNU Jabar Gelar Halal Bihalal

Rekatkan Silaturahmi Pasca Ramadhan PWNU Jabar Gelar Halal Bihalal
jajaran Pengurus NU dan Tamu Undangan dalam acara Halal bihalal PWNU Jabar (Foto: Acil)
jajaran Pengurus NU dan Tamu Undangan dalam acara Halal bihalal PWNU Jabar (Foto: Acil)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar acara Halal Bihalal dan Silaturahmi bersama Badan Otonom (Banom), Lembaga, dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Barat. Acara tersebut berlangsung secara hybrid di Aula Gedung PWNU Jabar, Kota Bandung, dan disiarkan secara live melalui kanal YouTube NU Online Jabar.


Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar, KH Juhadi Muhamad, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan minal aidzin kepada para tamu undangan. 


"Terima kasih kami ucapkan kepada para bapa ibu hadirin sekalian yang menghadiri undangan kami halal bihalal PWNU Jawa Barat. Saya mewakili PWNU Jawa Barat mengucapkan minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin," terangnya


Menurut Kiai Juhadi, acara Halal Bihalal ini merupakan tradisi NU yang diinisiasi oleh KH Wahab Chasbullah pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. 
 

"Halal bihalal ini merupakan produk atau tradisi jamiyah Nahdlatul Ulama, produk yang dicetuskan oleh KH Wahab Chasbullah di era kepemimpinan Soekarno ketika kondisi tokoh-tokoh nasional banyak yang tidak cocokan waktu itu," ungkapnya.


Ia menambahkan bahwa Halal Bihalal adalah bagian dari silaturahmi setelah Idul Fitri untuk saling memaafkan. Hal ini juga sejalan dengan makna puasa Ramadan yang membawa ampunan dari Allah Swt. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih


Artinya: Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari)


"Sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa, beserta ibadah-ibadah lainnya, sehingga soal haqqullah diampuni oleh Allah Swt. Jadi soal hubungan kita dengan Allah dengan melaksanakan puasa, insya Allah dosa kita diampuni," tuturnya


Namun menurutnya, langkah penting selanjutnya adalah saling memaafkan sesama manusia, yang dapat dilakukan melalui ritual halal bihalal.


"Dalam Islam, membebaskan satu sama lain, atau haqqul adami, menjadi kewajiban. Kita tidak bisa terbebas dari dosa terhadap sesama manusia tanpa adanya pengampunan di antara kita. Oleh karena itu, penting untuk melaksanakan halal bihalal," katanya.


Pada kesempatan tersebut, Kiai Juhadi juga menyampaikan pandangannya terkait keputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. 


"Kita harus menghormati apa yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi kita terima bersama dan kita doakan pemimpin yang telah diamanatkan warga Indonesia bisa menjalankan amanah itu sebaik-baiknya," tutupnya.
 


Kota Bandung Terbaru