Persiapan Matang, PBNU Siap Gelar Pertemuan Pemuka Agama Internasional di Jakarta
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pelaksana R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), Ahmad Ginanjar Sya’ban, mengumumkan bahwa persiapan untuk pertemuan pemuka agama internasional telah mencapai tahap matang.
Melansir NU Online, Ginanjar mengungkapkan bahwa meskipun waktu persiapan terbatas, acara ini telah dipersiapkan dengan baik.
"Alhamdulillah, persiapannya sudah matang, meskipun waktu yang terbatas karena mandat dari Ketua Umum PBNU untuk menggelar acara ini kurang dari sebulan," ujar Ginanjar.
Menurutnya, fokus selanjutnya adalah mematangkan persiapan untuk penyambutan dan mengatur segala hal terkait pelaksanaan acara pada hari H. Ginanjar juga menyatakan bahwa konfirmasi kehadiran para pembicara, undangan, dan komunikasi dengan Presiden telah diselesaikan.
Ginanjar menyampaikan bahwa komite telah berhasil mendapatkan komitmen dari sejumlah partisipan, termasuk 30 pembicara dari luar negeri yang sudah terkonfirmasi hadir. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN. Tiket keberangkatan mereka sudah diurus, jadwal kedatangan telah didaftarkan, dan protokol penyambutan serta pelayanan telah dipersiapkan.
Selain partisipan internasional, persiapan undangan domestik juga telah dilakukan. Undangan telah dikirimkan kepada tokoh agama, organisasi masyarakat, aktivis, pemikir, penulis, dan anggota PBNU. Sebanyak 150 orang diundang, termasuk 30 dari luar negeri, 40-50 dari dalam negeri, dan sejumlah perwakilan dari PBNU akan turut serta dalam forum tersebut.
R20 ISORA dijadwalkan akan dihelat di Hotel Park Hyatt Jakarta pada Senin (27/11/2023), dan diharapkan menjadi platform penting bagi pemuka agama internasional untuk berdialog dan berbagi pemikiran dalam membangun keharmonisan dan kerjasama lintas agama.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU itu mengungkapkan, R20 ISORA merupakan platform dan gerakan internasional dari para pemuka dan tokoh agama-agama besar di dunia untuk menyerukan perdamaian dan kehidupan manusia yang lebih harmoni.
“Ini sebagai bagian dari gerakan dan gagasan serta inisiatif yang terus berkelanjutan, ini sebagai lanjutan dari inisiatif sebelumnya, ada ASEAN IIDC, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban, R20,” katanya.
“Ini menjadi semacam suara yang terus bergaung, menanamkan kesadaran kepada seluruh umat manusia, khususnya kepada umat beragama tujuannya adalah agar terciptanya perdamaian dan koeksistensi damai manusia di masa depan,” imbuh Ginanjar.
Rencananya, R20 ISORA akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dan mengangkat tema Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan.
Kegiatan ini bakal menghadirkan empat narasumber kunci, yakni (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).
