• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Media Center PWNU Jabar Latih Santri dari 27 Kabupaten dan Kota untuk Jadi Jurnalis

Media Center PWNU Jabar Latih Santri dari 27 Kabupaten dan Kota untuk Jadi Jurnalis
Para santri dari 27 kota dan kabupaten mengikuti pelatihan jurnalistik yang diadakan Media Center PWNU Jabar (Foto: NU Online Jabar/Iqbal)
Para santri dari 27 kota dan kabupaten mengikuti pelatihan jurnalistik yang diadakan Media Center PWNU Jabar (Foto: NU Online Jabar/Iqbal)

Bandung, NU Online Jabar
Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat akan mengaktifkan 27 kontributor agar bisa mendapatkan informasi yang mendalam mengenai dampak sosial Covid-19 di pesantren. dengan demikian, NU Jabar Online dapat menjadi penghubung di antara pesantren dan pemerintah dalam penanganan kasus Covid-19 di Pesantren.

Untuk kepentingan itu, Media Center PWNU Jawa Barat mengadakan Pelatihan Jurnalis Santri Se-Jawa Barat dengan mengusung tema Dampak Sosial Covid-19 di Pesantren. Kegiatan yang digelar di Hotel Sari Ater Kamboti, Sukajadi, Kota Bandung ini berlangsung pada Sabtu-Minggu,14-15 November 2020. Bekerjasama dengan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: https://jabar.nu.or.id/detail/wartawan-nu-online-jabar-berbagai-pengalaman-menulis-dengan-para-santri

Direktur media center PWNU Jabar, Iip D. Yahya menyebut bahwa kegiatan ini juga dilatarbelakangi dengan kebutuhan kontributor untuk NU Jabar Online. 

Menurutnya bila sekedar pelatihan biasa itu terlalu umum, maka ditentukan isu penting yang menjadi tema kegiatan ini yaitu dampak sosial Covid-19 di pesantren.

“Lalu kita coba tawarkan ke semua jaringan yang ada di lingkungan NU, seperti PCNU, GP Ansor, IPNU, IPPNU dan lain sebagainya untuk menjadi peserta. Kami mewajibkan calon peserta membuat laporan awal sebelum mengikuti pelatihan, untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan dasar menulis. Karena memang pelatihan ini sifatnya advance bukan buat pemula,” jelas Iip.

Laporan awal ini kemudian dibedah oleh wartawan senior Budhiana Kartawijaya.  Anggota Tim Akselerasi Pembangunan Gubernut Jawa Barat ini membahas setiap laporan dan menunjukkan kekurangan dan mengarahkan langkah-langkah perbaikannya.  

Peserta pelatihan, juga diberi pemahaman tentang sosiologi pesantren dan kejurnalistikan tingkat lanjut. Merujuk tema, persoalan Covid-19 di Jawa Barat menjadi materi utama pelatihan. Daud Achmad selaku Ketua Harian Satgas Pengananan Covid-19 (SPC-19) Jawa Barat turut memberikan pengarahan. Demikian juga Ketua Harian Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi (SPTE) Jawa Barat Ipong Witono. Hadir pula anggota SPC-19 Irvan Afriandi serta anggota SPTE Kusmana Hartadji dan Meta Maftuhah. Dengan paparan para pemangku kebijakan itu, diharapkan dapat menjadi bekal para peserta saat terjun ke lapangan.

Sesusai kegiatan, para peserta diarahkan untuk meliput secara mendalam dampak Covid-19 di pondok pesantren yang ada di kota/kabupaten masing-masing. Selebihnya, Iip berharap para peserta menjadi kontributor tetap NU Jabar Online. Mereka dapat mengabarkan kegiatan-kegiatan dan isu yang ada di daerahnya masing-masing. 

Salah satu peserta perwakilan dari Kabupaten Pangandaran, Soleh Hidayat merasa bangga bisa mengikuti kegiatan ini, dapat bertemu dengan para jurnalis santri se-Jawa Barat, termasuk yang terpenting bisa belajar lebih dalam tentang jurnalistik.

“Kegiatan ini sangat baik . Ke depan saya akan senantiasa berupaya untuk belajar meneruskan budaya para pendahulu, terutama dalam dunia penulisan. Momentum Covid-19 menjadi hal yang sangat penting, terutama di pondok pesantren. Namun bukan itu saja, yang terpenting saya sebagai santri, diberi kesempatan untuk menyampaikan kepada publik tentang pengetahuan, ilmu, dan prestasi para kyai,” tutupnya.

Pewarta: Riki Baehaki
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru