Nasional

Libur Lebaran 2025 untuk Sekolah Madrasah Diperpanjang 20 Hari, Menag: Bisa Kurangi Kemacetan

Kamis, 13 Maret 2025 | 10:00 WIB

Libur Lebaran 2025 untuk Sekolah Madrasah Diperpanjang 20 Hari, Menag: Bisa Kurangi Kemacetan

Menag Nasaruddin Umar beri keterangan pers usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Kementerian Agama menetapkan masa libur Lebaran 1446 H/2025 M bagi sekolah selama kurang lebih 20 hari. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan keputusan ini dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK - PTIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).


"Kami memang mengusulkan supaya memberi waktu lebih panjang masa liburan ini. Tadinya kita sepakati edaran pertama itu tanggal 24 Maret 2025, tapi karena madrasah liburnya lebih ada hari Jumat, di situ ada hari Jumat, Sabtu, ya makanya kita ubah itu menjadi tanggal 21 Maret 2025," ujar Menag Nasaruddin seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.


Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk memperpanjang rentang perjalanan mudik agar kemacetan dapat terurai. 


"Dengan demikian rentang perjalanan mudik ini nanti akan lebih panjang, kurang lebih 20 hari jadi bisa lebih panjang untuk masyarakat, bisa dipakai untuk mengurai kemacetan yang bisa terjadi," jelasnya.


Selain memperpanjang libur sekolah, Kementerian Agama juga berupaya membantu kelancaran arus mudik dengan mengoptimalkan peran masjid di jalur pemudik. 


"Masjid-masjid yang dilewati jalur pemudik itu diharapkan menyiapkan air minum gratis, karena di dalam hukum Islam itu, musafir itu adalah mujahid, musafir itu sangat berpahala kita kalau kita beri makan dan beri minum," katanya.


Menag juga mengimbau pengurus masjid untuk menyediakan fasilitas tambahan, seperti dapur kecil bagi ibu menyusui, tempat istirahat, kamar khusus perempuan, serta ruang pengisian daya ponsel dan motor listrik.


"Kami mencoba untuk berkoordinasi dengan para pengurus masjid agar diperbaiki toiletnya, karena kalau kita mengandalkan semuanya di rest area, di tol-tol tertentu, itu nanti akan terjadi penumpukan. Jadi nanti kita akan menciptakan satu kondisi di masjid itu juga sebagai tempat pemberhentian yang paling bagus," pungkasnya.