• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Muktamar Lampung

Komisi Program Ungkap Fokus Penguatan Empat Hal di Muktamar NU

Komisi Program Ungkap Fokus Penguatan Empat Hal di Muktamar NU
Ketua Komisi Program Muktamar ke-34 Nu, Rumadi Ahmad.
Ketua Komisi Program Muktamar ke-34 Nu, Rumadi Ahmad.

Jakarta, NU Online Jabar
Ketua Komisi Program Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) Rumadi Ahmad mengungkapkan, empat agenda pembahasan akan menjadi fokus untuk diperkuat dalam kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan saat menggelar konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Selasa (7/12) sore. 

 

Pertama, fokus pada upaya memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. 

 

Penguatan ajaran Aswaja An-Nahdliyah itu akan dilakukan melalui beberapa cara. Di antaranya melalui penyebarluasan konten-konten digital, kaderisasi, pengajian-pengajian, dan berbagai macam jalur interaksi sosial yang selama ini dimiliki NU. Melalui pemahaman Aswaja An-Nahdliyah, NU akan mendorong dalam perdamaian dan tata dunia yang berkeadilan.

 

Berbagai keterlibatan NU pada proses perdamaian internasional yang selama ini sudah dilakukan untuk lebih diperkuat. 

 

“(Keterlibatan NU) itu pada dasarnya bentuk kita mentransformasi cara berpikir, bertindak, bukan semata-mata untuk kepentingan NU tetapi juga untuk kepentingan perdamaian dunia dan menciptakan tata dunia yang lebih berkeadilan,” ujar Rumadi.

 

Kedua, fokus Komisi Program Muktamar NU membahas soal agenda pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor strategis, yakni bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kaderisasi. 

 

“Nanti akan kita bicarakan bagaimana melakukan penajaman atau penguatan-penguatan lembaga pendidikan di lingkungan NU di bawah LP Ma’arif NU dari PAUD sampai Aliyah/SMA maupun lembaga pendidikan tinggi di bawah LPTNU,” paparnya.

 

Menurutnya, capaian yang saat ini sudah diperoleh dengan membangun 34 perguruan tinggi NU dalam bentuk universitas, politeknik, dan sekolah tinggi akan terus ditingkatkan selama lima tahun masa kepengurusan PBNU mendatang.

 

Di bidang kesehatan, NU akan berkontribusi dan mendukung soal berbagai hal seperti penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak, serta pengurangan angka kematian ibu. Kemudian, kualitas SDM NU di bidang ketenagakerjaan pun akan ditingkatkan. 

 

“Terutama tenaga kerja Indonesia di berbagai negara. Itu akan terus kita konsolidasi. Karena mereka bukan hanya orang yang berkontribusi pada pendapatan negara dan ekonomi rumah tangganya, tetapi sering menjadi sasaran bagi kelompok agama yang tidak selaras dengan NU,” jelas Rumadi.

 

Selain itu, peningkatan SDM NU juga akan dilakukan penguatan melalui program kaderisasi yang saat ini sudah dimiliki. Di antaranya Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU, dan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PWK) untuk syuriyah. 

 

Ketiga, Muktamar NU melalui komisi program akan membahas agenda pengembangan kemandirian ekonomi. Kata Rumadi, ke depan NU akan memiliki banyak talenta yang bisa mendorong kemandirian di bidang ekonomi. Pada kepengurusan PBNU lima tahun yang akan datang, NU berencana akan memiliki Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU).

 

“BUMNU ini semacam NU Coorporation, ada holding company dan usaha-usaha tertentu, yang dimiliki NU bukan inidividu. Kalau sudah punya BUMNU sampai ke tingkat cabang, maka kemandirian NU di bidang ekonomi tidak terlalu sulit. Jadi, kalau misalnya NU mau mengadakan acara dan kegiatan, tidak lagi berpikir bagaimana mencari uang,” jelas Rumadi. 

 

Keempat, fokus bahasan Komisi Program yakni penguatan organisasi, kelembagaan, dan jaringan. Pengelolaan struktur organisasi dari tingkat PB hingga anak ranting akan dilakukan melalui pemanfaatan teknologi. 

 

“Jadi salah satu bentuk transformasi pengelolaan organisasi itu dengan teknologi. Selama ini sudah mulai ada upaya, misalnya ada KARTANU, NU Cash, dan jalur-jalur konvensional seperti Koin NU. Tapi ke depan, pemanfaatan teknologi harus lebih diperkuat, sehingga penguatan organisasi dan kelembagaan benar-benar bisa kita wujudkan,” pungkas Rumadi.

 

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Editor:

Nasional Terbaru