• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 16 April 2024

Nasional

KH Musthofa Aqil Siroj: NU Lahir dari Rahim Para Kiai Masyhur

KH Musthofa Aqil Siroj: NU Lahir dari Rahim Para Kiai Masyhur
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siroj
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siroj

Cirebon, NU Online Jabar 
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siroj menyebut bahwa Nahdlatul Ulama lahir dari para rahim kiai masyhur dan merupakan organisasi besar minallah (berdasarkan petunjuk Allah).

"NU lahir dari rahim para kiai masyhur, sebut saja Mbah Kholil Bangkalan, Mbah Hasyim, Mbah Wahab,” ujarnya pada saat peringatan Harlah NU ke-98 dan Pelantikan Majelis Wakil Cabang (MWC) berserta Banom NU se-Kecamatan Gebang, di Halaman Masjid Jami' Baitul Ghofur, Kauman Gebangudik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Ahad (14/3).

Tidak hanya itu, kata dia, ketika NU hendak dideklarasikan, Mbah Hasyim meminta kiai Ridwan Abdullah untuk membuat logo, lalu kiai Ridwan melaksanakan shalat malam dan istikharah. Kemudian, Kiai Ridwan keluar rumah dan melihat jagat (bola dunia) berkali-kali terlukis di atas langit, ia segera menyampaikannya ke Mbah Hasyim, lalu Mbah Hasyim langsung menyatakan bahwa jagat adalah isyarat untuk dijadikan lambang NU.

"Simbol jagat itu menandakan bahwa NU harus menaungi, mengayomi orang sejagat (sedunia),” tegasnya.

Ia lalu menceritakan sejarah awal mula berdirinya NU, bahwa saat Mbah Hasyim ingin mendirikan NU, yang ditandai dengan pemberian tongkat dan tasbih kepada Mbah Hasyim dari gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan melalui santrinya yakni kiai As'ad Syamsul Arifin Situbondo.

"Makna dari tongkat adalah negara, dan tasbih adalah agama. Maka NU harus bisa menjaga, mengurus negara dan agama," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, NU sebagai organisasi kemasyarakatan tetap konsisten menyebarkan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah dan juga ikut hadir membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ia lalu menegaskan kepada para pengurus dan warga Nahdliyyin untuk yakin bahwa NU didirikan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari merupakan organisasi besar minallah (berdasarkan petunjuk dari Allah), dan mengajak untuk tetap menjaga marwah jam'iyyah ini.

“Seusai pelantikan MWC dan Banom NU ini, saya berharap para aktivis NU harus siap tenaga, pikiran, dan diniatkan berkhidmat untuk NU,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Jawa Barat Hj. Yuningsih, Ketua PCNU Kabupaten KH Aziz Hakim Syaerozi, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Agus Muhaimin, Khatib Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Abdul Hadi, Kapolsek dan Camat Gebang serta tokoh masyarakat setempat.

Pewarta: Ahmad Faiz R
Editor: Agung Gumelar

 


Nasional Terbaru