• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

KH Abun Bunyamin Jelaskan Teladan yang Dapat Diambil dari Doa Nabi Ibrahim AS

KH Abun Bunyamin Jelaskan Teladan yang Dapat Diambil dari Doa Nabi Ibrahim AS
KH Abun Bunyamin Jelaskan Teladan yang Dapat Diambil dari Doa Nabi Ibrahim AS
KH Abun Bunyamin Jelaskan Teladan yang Dapat Diambil dari Doa Nabi Ibrahim AS

Purwakarta, NU Online Jabar
Setiap kali merayakan Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bapak - anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, seperti dalam ketaatan dan kepasrahan diri kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhlasan beribadah, serta dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.


“Nabi Ibrahim AS adalah pigur seorang orang tua yang tabah dalam mengurusi rumah tangganya, beliau juga orang yang berhasil mendidik keturunannya menjadi orang yang beriman, Ibrahim juga adalah sosok seorang nabi yang sangat lembut hatinya dan penyantun,” kata Rais Syuriyah PWNU Jabar KH Abun Bunyamin saat menjadi khotib sholat Idul Adha, Ahad (10/10).


Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an:


 ﴿ ..... اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَاَوَّاهٌ حَلِيْمٌ ١١٤ ﴾ ( التوبة/9: 114)


……Sesungguhnya Ibrahim benar-benar seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (At-Taubah/9:114)


“Barang siapa yang ingin kehidupannya sukses, maka diantara contoh teladannya adalah Nabi Ibrahim As, dan diantara teladan yang akan kita kupas pada kesempatan pagi hari ini adalah dalam hal do’a-do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim As. yang diabadikan dalam Al-Qur’an,” kata pria pengasuh Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta itu. 


“Allah memerintahkan kepada kita agar berdoa dan Allah memberi jaminan pengabulan atas doa tersebut, sebagaimana Allah Swt berfirman,” imbunya.


﴿ وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠ ﴾ ( غافر/40: 60)


Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Gafir/40:60)


demikian pula perintah-Nya dalam Al-Qur’an:


﴿ وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦ ﴾ ( البقرة/2: 186)


Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah/2:18)


Kiai Abun jelaskan ada 5 teladan yang bisa diambil dari do’a Nabi Ibrahim, yaitu sebagai berikut


1 Selalu mendoakan Kebaikan Diri Sendiri dan Keturunan


﴿ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ١٠٠ ﴾ ( الصّٰۤفّٰت/37: 100)


(Ibrahim berdoa,) “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” (As-Saffat/37:100)


﴿ رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠ ﴾ ( ابرٰهيم/14: 40)


Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Ibrahim/14:40)


﴿ ۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ .... ١٢٤ ﴾ ( البقرة/2: 124)


(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku”….(Al-Baqarah/2:124)


“Buah dari doa Nabi Ibrahim Ini, kelak apa yang dimintakan beliau dikabulkan oleh Allah. Sejarah mencatat bahwa para raja dan para nabi yang diutus setelah masanya adalah anak-anak keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, termasuk baginda Nabi Muhammad Saw,” terangnya.


2. Mendoakan Keamanan Untuk Negeri


﴿ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ.... ﴾ ( البقرة/2: 126)


(Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir”…. (Al-Baqarah/2:126)


3. Berdo’a memohon Rezeki Yang Halal


Nabi Muhammad ﷺ bersabda:


طَلَبُ الْحَلَا لِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.


“Mencari rezeki yang halal hukumnya wajib atas setiap orang Muslim.” (HR Thabrani)


﴿ رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ ٣٧ ﴾ ( ابرٰهيم/14: 37)


Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim/14:37)


4. Berdo’a Memohon Ampunan Untuk Kedua Orang Tua Dan Mukmin


﴿ رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ࣖ ٤١ ﴾ ( ابرٰهيم/14: 41)


Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).” (Ibrahim/14:41)


5. Selalu Musyawarah


﴿ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ١٠٢ فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ ١٠٣ وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ ١٠٤ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ ١٠٥ ﴾ ( الصّٰۤفّٰت/37: 102-105)


Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah), Kami memanggil dia, “Wahai Ibrahim, sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. (As-Saffat/37:102-105)


Hikmah Yang bisa ambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diatas diantaranya:

 
  • Musyawarah dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang sifatnya besar.
  • Totalitas Dalam menghamba 
  • Menjalankan Ibadah dengan ikhlas dan sabar
  • Tawakkal dan ridha menerima keputusan Allah
  • Penyembelihana hewan qurban adalah sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah, 


Hal ini seperti yang tertera dalam Al-Qur’an:


﴿ لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ ٣٧ ﴾ ( الحج/22: 37)


“Semoga menjadi khutbah yang bermanfaat, dan semoga kita bisa meneladani Nabi Ibrahim dalam kehidupan kita sehari-hari,” pungkasnya.


Pewarta: Abdul Manap


Nasional Terbaru