• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Inisiasi Dialog Antaragama dan Budaya Tingkat ASEAN, Ini Gagasan PBNU dan Topik Utama yang akan Dibahas

Inisiasi Dialog Antaragama dan Budaya Tingkat ASEAN, Ini Gagasan PBNU dan Topik Utama yang akan Dibahas
Inisiasi Dialog Antaragama dan Budaya Tingkat ASEAN, Ini Gagasan PBNU dan Topik Utama yang akan Dibahas
Inisiasi Dialog Antaragama dan Budaya Tingkat ASEAN, Ini Gagasan PBNU dan Topik Utama yang akan Dibahas

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan dialog antaragama dan antarbudaya di tingkat Asia Tenggara. Atau ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) yang direncanakan digelar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada 7 Agustus 2023 mendatang.


Acara tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September mendatang di Jakarta.
 
Penyelenggaraan konferensi dengan tema ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity itu akan melibatkan organisasi massa dan akar rumput di seluruh kawasan ASEAN dalam membangun konsensus mengenai nilai-nilai dan aturan bersama yang penting untuk dipertahankan.

 
Ketua Panitia ASEAN IIDC Ahmad Suaedy menjelaskan, konferensi ini bertujuan memobilisasi dan memfasilitasi para pemimpin budaya dan agama di kawasan ASEAN dalam memupuk prinsip-prinsip dan penghormatan terhadap pluralisme yang sejalan dengan implementasi Deklarasi Budaya Pencegahan ASEAN.

 
“Tentang kebudayaan, agama, sejarah, dan topiknya itu memperkhusus dari topik yang ada di KTT ASEAN,” ucap Suaedy.

 
Dijelaskannya, konferensi ini ditujukan untuk membangun jalan kerja sama yang konkret di antara agama-agama besar ASEAN berdasarkan nilai-nilai bersama, meningkatkan posisi kawasan sebagai lingkungan peradaban yang kohesif, vital, dan proaktif, serta berfungsi sebagai pilar pendukung tatanan internasional.

 
Konferensi ini juga berupaya mempercepat kebangkitan mentalitas budaya dan peradaban, atau pandangan dunia yang telah lama menjadi ciri khas Asia Tenggara, sebelum era modern. “Mentalitas budaya dan peradaban” ini ditandai dengan kesediaan untuk menerima perbedaan sambil menjaga dan memperkuat keharmonisan di antara elemen masyarakat yang beragam.

 
Suaedy mengungkapkan, ASEAN IIDC bakal dihadiri oleh 150 representasi pemuka agama dan penghayat kepercayaan dari lingkup ASEAN, Timor Leste, dan ASEAN plus.


“Ada perwakilan agama-agama di Indonesia semua agama, semua kelompok sebagian besar kelompok-kelompok Islam. Tidak hanya itu, tapi semua aliran Islam, semua agama, kepercayaan, kemudian juga perwakilan dari negara ASEAN, termasuk Timor Leste, juga ada dari ASEAN Plus seperti Amerika, China, India, dan lainnya,” urai Suaedy.

 
Untuk diketahui, pembahasan dalam konferensi ini terbagi dalam tiga diskusi panel dengan topik yang variatif meliputi; 

  1. Rediscovering, and re-enlivening the principle, the principle of unity within diversity in ASEAN and throughout the Indo-Pacific; 
  2. Building Societal consensus regarding shared moral and spiritual values through religion, culture, and character education, in order to foster social harmony, peace, prosperity, and environmental flourishing throughout ASEAN; 
  3. The Movement for Shared Civilizational Values: 
  4. Preserving and strengthening a rules-based international order founded upon universal ethics and humanitarian values.


Nasional Terbaru