• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Haul Ke-14 Gus Dur, Inayah Wahid Ajak Generasi Muda Kenali Budaya dan Etika Demokrasi

Haul Ke-14 Gus Dur, Inayah Wahid Ajak Generasi Muda Kenali Budaya dan Etika Demokrasi
Inayah Wahid (Foto: NU Online)
Inayah Wahid (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Putri ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Inayah Wulandari Wahid, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini, tidak hanya terbatas pada situasi politik, tetapi juga pada kurangnya pemahaman generasi muda terhadap sejarah dan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para tokoh bangsa.


Dalam rangka mengatasi keprihatinan tersebut, Inayah berencana untuk mengenalkan pemikiran dan ajaran Gus Dur, terutama terkait politik kebangsaan, pada Haul ke-14 Gus Dur yang akan digelar di Ciganjur pada tanggal 16 Desember 2023 mendatang. Dalam acara ini, tema yang diangkat adalah "Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur."


"Ini bukan hanya tentang demokrasi ala Gus Dur, tapi juga tindakan, ucapan, dan kebijakan beliau ketika berbicara tentang politik rakyat dan politik kebangsaan. Semua itu akan kami sajikan dalam berbagai bentuk pada acara Haul nanti," ungkap Inayah, melansir NU Online, Ahad (10/12/23)


Inayah menyoroti bahwa banyak orang hanya mengenal Gus Dur sebagai Presiden ke-4, tanpa menyadari bahwa Gus Dur telah menjadi penggerak sosial jauh sebelum menjabat sebagai presiden. 


"Gus Dur membawa kekuatan demokrasi sejak sebelum jadi presiden dan terus menjadi penggerak sosial dengan mengumpulkan simpul-simpul masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati ada di tangan rakyat," jelas Inayah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Menanggapi kondisi politik saat ini, Inayah menyampaikan pandangannya bahwa sistem politik cenderung tidak berpihak pada rakyat, melainkan hanya pada elit tertentu. Oleh karena itu, langkah yang bisa diambil adalah membentuk simpul-simpul masyarakat yang memiliki kritisitas tinggi. Terutama dalam konteks pemilu, Inayah menekankan pentingnya masyarakat memilih pemimpin bukan berdasarkan sentimen, janji, atau gimmick semata.


"Dengan perlahan-lahan, kita bisa memperbaiki demokrasi kita, meningkatkan daya kritis masyarakat, dan membangun kekuatan untuk menuntut perubahan yang kita harapkan," pungkas Inayah.


Demokrasi Gus Dur
Inayah mengatakan, Gus Dur selalu menekankan bahwa tidak ada kekuasaan yang pantas dibela mati-matian apalagi sampai mengorbankan masyarakat.  


"Hari ini banyak sekali pemimpin yang kita lihat bukan lagi fokus pada bagaimana kekuasaan diletakkan di tangan masyarakat. Dan, tugas para politisi itu sebenarnya membantu supaya demokrasi bisa berjalan dengan baik tapi yang terjadi hari ini para politisi dan para elit berebut kekuasaan," ungkap Inayah. 


"Kalau bicara demokrasi Gus Dur bukan hanya siapa yang akan membawa negara, mau dibawa dan siap dalam bentuk apa tapi juga siap untuk tidak menjabat, tidak memilih, untuk tidak berkuasa demi kemaslahatan rakyat," jelasnya. 


Ajakan hadiri haul Gus Dur 
Inaya mengajak masyarakat untuk hadir pada peringatan Haul ke-14 Gus Dur yang digelar di kediaman Gus Dur Jalan Warung Sila No 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada tanggal 16 Desember 2023, pukul 20.00 WIB. 


Haul kali ini terbuka untuk umum dan akan menghadirkan salah satu sahabat Gus Dur sekaligus Mustasyar PBNU, yaitu KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. 


"Para khalayak yang ingin mengenang Gus Dur, sambung rasa dengan teman-teman lainnya monggo hadir di Ciganjur. Tahun ini kita memulai kembali untuk umum karena tahun sebelumnya masih pandemi dan digelar secara hibrid," ajaknya. 


Inaya mengatakan, pada haul ke-14 temanya akan menegaskan lagi budaya etika demokrasi di bawah kepemimpinan Gus Dur. Inayah menilai tema ini menjadi relevan dengan kondisi bangsa hari ini. 


"Kami melihat demokrasi hari ini diacak-acak seenaknya. Apakah orang-orang yang berkontestasi legal, menyalahi aturan? Mungkin enggak. Tapi apakah etis? Belum tentu. Jadi itu yang ingin kami munculkan," katanya. 


Lebih lanjut, Inayah menyampaikan pemilu 2024 didominasi anak muda yang jaraknya jauh dari demokrasi yang diperjuangkan Gus Dur. Oleh karena itu, pesan yang dibawa dalam tema ini supaya anak muda mengingat lagi demokrasi yang dibawa Gus Dur. 


"Hari ini terutama teman-teman muda yang menjadi peserta pemilu mungkin gapnya jauh dari Gus Dur. Mereka juga enggak tahu demokrasi yang dibawa Gus Dur makanya kita ingin mengenalkan kembali propose itu sebagai etika," tandasnya.
 


Nasional Terbaru