Hari Ini, 1500 GP Ansor dan Banser Jawa Barat Siap Ikuti Apel Kebangsaan
Bandung, NU Online Jabar
Sebanyak 1500 pengurus Gerakan Pemuda Ansor dan Banser se-Jawa Barat akan mengikuti Apel Kebangsaan yang dilaksanakan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang berlangsung secara daring, Ahad (29/11). Kegiatan tersebut akan diikuti oleh GP Ansor dan Banser se-pulau Jawa.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haedari mengatakan 1500 anggota GP Ansor dan Banser berasal dari unsur pimpinan cabang dan pimpinan wilayah.
“Banser yang dominan mengikuti kegiatan ini,” kata aktivis asal Kabupaten Purwakarta ini, Sabtu (28/11).
Menurut dia, meskipun dilakukan secara daring, namanya apel, akan ada upacara. Berdasarkan info yang diketahuinya Komandan Upacara adalah Wasatkornas Hasan Basri Sagala, Inspektur Upacara oleh Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rachman.
Untuk diketahui, Apel Kebangsaan tersebut merupakan respons GP Ansor terhadap dinamika politik belakangan ini yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa. Apel tersebut diharapkan mampu membangkitkan kembali kesadaran seluruh elemen bangsa akan pentingnya makna persatuan dan kesatuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, apel yang melibatkan kader inti GP Ansor tersebut sengaja digelar karena adanya perbedaan pandangan politik ataupun agama yang muncul akhir-akhir ini menyebabkan polarisasi di tengah masyarakat.
Kata dia, jika kondisi ini tak diantisipasi sejak dini dan kurang disikapi dengan baik, maka sangat mungkin akan mengoyak tatanan persatuan bangsa.
"Apel ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh elemen bangsa bahwa menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pandangan politik ataupun agama adalah satu-satunya cara yang harus dipertahankan," tandas Gus Yaqut, panggilan akrabnya, Jumat (27/11/2020).
Lewat Apel Kebangsaan, pihaknya juga mengingatkan kepada semua pihak bahwa dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk itu, lanjutnya, GP Ansor dan Banser mengimbau kepada semua pihak untuk menghindari aksi-aksi pemaksaan dan kekerasan demi kepentingan politiknya.
Pewarta: Abdullah Alawi