• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Gus Ulil Ungkap Sikap Kukuh Israel Tolak Solusi Dua Negara, Kekang Hak Palestina

Gus Ulil Ungkap Sikap Kukuh Israel Tolak Solusi Dua Negara, Kekang Hak Palestina
Diskusi umum bertajuk Duka Palestina Duka Dunia yang digelar NU Online di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (8/11/2023). (Foto: NU Online)
Diskusi umum bertajuk Duka Palestina Duka Dunia yang digelar NU Online di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (8/11/2023). (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla, mengungkapkan kesamaan pendapat partai-partai politik di Israel terkait solusi konflik Israel-Palestina. Meskipun partai politik di Israel memiliki variasi kebijakan, mereka sepakat menolak solusi dua negara yang diajukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional.


Dalam diskusi publik "Duka Palestina, Duka Dunia" di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/11/2023), KH Ulil Abshar Abdalla menyatakan, "Kebijakan pemerintah Israel kepada Palestina, kalau mau jujur dilihat secara objektif dan apa adanya, sebetulnya ujungnya satu. Baik kalangan partai buruh maupun partai konservatif, itu sekarang ujungnya satu, tidak mau ada negara Palestina," terangnya


Menurut Gus Ulil, meskipun berbeda formulasi, sikap resmi Israel selalu menolak opsi two-state solution, yaitu pembentukan dua negara Israel dan Palestina. 


"Sebetulnya sikap resmi Israel dari dulu sampai sekarang, walaupun dikatakan dengan rumusan yang berbeda-beda, mereka tidak setuju dengan opsi yang diajukan PBB dan komunitas internasional untuk membuat two-state solution yaitu solusi dua negara Israel dan Palestina. Itu tidak mau," tambahnya.


Lebih menariknya lagi, Gus Ulil menyebut bahwa Israel juga tidak mendukung solusi satu negara, kecuali jika negara tersebut eksklusif terdiri dari orang Yahudi. "Israel ingin solusi satu negara yang isinya semua orang Yahudi. Mereka tidak mau ada negara di samping Israel," ungkapnya.


Gus Ulil menilai Israel sebagai negara yang unik di dunia karena "kekeh" menempatkan kelompok Yahudi sebagai etnis utama. Sikap ini juga mendasari penolakan Israel terhadap tuntutan bangsa Palestina dalam perjanjian internasional yang mengacu pada hak bagi orang Palestina untuk kembali ke tanah air mereka.


"Negara Israel ini adalah negara yang paling aneh di dunia, karena ini negara yang sebetulnya negara etnis, yaitu negara yang menempatkan etnis Yahudi sebagai etnis utama. Etnis yang lain itu tidak penting, kalau perlu mereka tidak boleh tinggal di Israel," papar Gus Ulil.


Gus Ulil juga menggambarkan perubahan dramatis di Tepi Barat atau West Bank selama dua dekade terakhir, terutama akibat pendirian permukiman-permukiman Yahudi. 


Tepi Barat yang dulunya memiliki wilayah yang lebih luas, kini terbagi-bagi dan tercabik-cabik oleh permukiman-permukiman tersebut. Setiap kali permukiman dibangun, sering kali juga diiringi dengan pembangunan tembok yang memisahkan komunitas Palestina. 


“Jadi, sekarang ini Tepi Barat itu sudah dikapling-kapling oleh orang-orang Yahudi yang datang dari Amerika dan negeri-negeri lain yang pulang ke Israel yang dibiayai. Sekarang ini West Bank ini sudah tercabik-cabik. Dan, ini yang menarik bahwa setiap ada settlement di West Bank, selalu ada tembok di situ,” bebernya.


 


Nasional Terbaru