• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Cegah Pandemi Gelombang 3 Varian Omicron di Pesantren, Heri Munajib: Perketat Kembali Prokes

Cegah Pandemi Gelombang 3 Varian Omicron di Pesantren, Heri Munajib: Perketat Kembali Prokes
PDNU, dr Heri Munajib (foto: NU Online)
PDNU, dr Heri Munajib (foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Jabar
Pandemi Covid-19 di negeri ini belum usai, alih-alih menghilang, kini malah terus bermutasi bermunculan varian baru. Kasus positif Covid-19 varian Omicron terus merangkak naik. Data per 10 Januari 2022 mencatat total konfirmasi positif Omicron di Indonesia mencapai 506 orang. 


Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr Heri Munajib mengatakan saat ini yang paling efektif mencegah penularan Covid-19 yaitu kembali perketat Protokol Kesehatan (Prokes), selain itu gencarkan kembali vaksinasi, termasuk vaksinasi booster.


Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi acara Webinar Menghadapi Pandemi Gelombang ke 3, “Strategi Pemerintah dalam Penanganan Omicron bagi Kalangan Pesantren,” yang digelar oleh Satuan Koordinasi (Satkor) Covid-19 Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sabtu (12/2).


“Tidak ada lagi yang paling efektif untuk mencegah selain dari Prokes, dan kembali gencarkan vaksinasi, karena kita tahu bahwasannya sebelum Omicron datang pandemi di Indonesia melandai akibat dari penggunaan Prokes dan vaksinasi,” kata dr Heri.


Covid-19 varian Omicron kata Heri, tidak jauh berbeda dengan varian Delta, yaitu mudah menular, namun Omicron ini gejalanya ringan, dan bahkan jika terpapar cukup isolasi mandiri dan minum obat saja.


“Kecuali pada orang yang imunnya lemah atau komorbidnya tinggi, seperti usia renta, mempunyai riwayat Asma, Diabetes dan lain-lain,” ujarnya.


Perlu diketahui juga bahwa, varian Omicron ini dapat menurunkan efektivitas vaksin, yaitu menurunnya kekebalan tubuh walau orang tersebut sudah di vaksin.


“Makanya untuk meningkatkan kembali kekebalan tersebut yaitu dengan vaksin kembali dengan vaksin booster,” tuturnya. 


Diantara Prokes yang paling efektif lanjut Heri, yaitu dengan cara penggunaan masker, dan yang paling efektif memakai masker yaitu dengan memakai dua masker, atau berlapis.


“Kenapa pakai dua masker, hasil studi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengenai efektifitas masker menunjukan bahwa penggunaan dua lapis masker dapat menyaring virus Covid-19 sampai dengan sembilan puluh persen,” ucap pria sang inisiator SalamDoc, aplikasi layanan kesehatan santri tersebut.


Di pesantren sendiri, kata Heri cara untuk pesantren tetap aktif dan survive, yaitu perlunya vaksinasi booster pada Kiai, Ning dan santri, ditambah dengan Prokes yang ketat dilingkungan pesantren.

“Tempat Belajar bersih dan hygiene, dari mulai tempat tidur, lingkungan, tempat ibadah, wc dan lain-lain, dan perlunya teleworking dan mengurangi perjalanan keluar pesantren,” katanya.


Selain itu perlunya ketegasan dari pimpinan Pondok Pesantren dalam membuat komitmen agar santrinya nurut untuk menjaga kesehatan dan tidak menjalani mobilitas keluar rumah. 


“Kebijakan dan perencanaan pimpinan untuk menjaga kesehatan santri berupa penyediaan ruang isolasi, pengaturan jadwal belajar dan mengaji, disinfeksi, melakukan isolasi mandiri dan pemantauan gejala umum bagi santri dengan ODP. Kerjasama antara satgas Covid19 ponpes dengan Dinas Kesehatan,” ucapnya


“Hindari stigma, Dukung santri dengan ODP untuk meningkatkan kepercayaan diri dan imunitas personal santri. Beri informasi yang jelas seputar penyakit, jangan di takut-takuti dengan hal-hal negatif seputar penyakit dan Covid,” pungkasnya.

Pewarta: Abdul Manap


Nasional Terbaru