Bekasi, NU Online Jabar
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Teluk Pucung Kota Bekasi bersama Satuan Koordinasi Kelurahan (Satkorkel) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Teluk Pucung melaksanakan kegiatan pengasapan atau Fogging Anti Nyamuk di lingkungan RT 1 RW 04 Kampung Irian Teluk Pucung Bekasi Utara Kota Bekasi yang diselenggarakan pada Sabtu (12/8/2023).
Kegiatan Fogging ini menyasar rumah-rumah warga, selokan, dan tempat yang menjadi sarang berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Pengasapan dimulai pada pukul 15.30 WIB hingga selesai. Dalam melaksanakan kegiatan Fogging NU Ranting berkolaborasi dengan Ansor Banser, dan Pengurus RT 1 RW 04 Bekasi Utara. Kolaborasi ini merupakan upaya untuk mencegah penularan demam berdarah.
Merespon hal tersebut, Sekretaris Ranting NU Teluk Pucung Choirul Rochman mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memberantas nyamuk yang menjadi penyebab beredarnya demam berdarah.
“Fogging ini dilakukan untuk memberantas nyamuk yang jadi penyebab beradarnya demam berdarah. Dan ini, merupakan wujud kepedulian Nahdlatul Ulama kepada masyarakat.” jelasnya.
Rochman berharap, upaya ini tidak hanya terbatas pada upaya fogging oleh NU saja, tapi juga kepedulian dari warga sendiri. Antara lain untuk mengantisipasi penyebaran demam berdarah. Di sela-sela fogging, pihaknya juga mengingatkan agar menggalakkan 3M, yakni mengubur, menguras, dan menutup.
"Alhamdulillah Pengurus RT dan Warga menyambut positif langkah kepedulian yang dilakukan oleh NU Teluk Pucung bersama dengan Banom Ansor Banser. Kegiatan Fogging berlangsung dengan baik dan lancar karena semua pihak yang terlibat mampu bekerjasama dengan baik. Dalam kegiatan ini jumlah KK yang terlayani yaitu sebanyak 120 KK," paparnya.
Selain itu, Ketua RT 01, Sulaeman menyatakan mengaku senang atas upaya NU dan Ansor-Banser o yang turun tangan melakukan fogging di wilayahnya.
"Saya mewakili warga merasa sangat senang dan berterima kasih kepada NU dan Banser. Semoga dengan adanya kegiatan fogging ini nyamuk berkurang dan semua warga kami terhindar dari demam berdarah." ungkapnya.
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
