• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Kota Bandung

Akan Diujikan Besok, Disertasi Naskah Perjuangan Kyai Abdul Wahab: Edisi Teks Dan Kajian Historiografi Nahdlatul Ulama

Akan Diujikan Besok, Disertasi Naskah Perjuangan Kyai Abdul Wahab: Edisi Teks Dan Kajian Historiografi Nahdlatul Ulama
Muhammad Al Barra (Foto: NU Online Jabar)
Muhammad Al Barra (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Disertasi berjudul “Naskah Perjuangan Kyai Abdul Wahab: Edisi Teks Dan Kajian Historiografi Nahdlatul Ulama,” akan diujikan besok, 28 Juni 2022 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran.


Disertasi ini ditulis oleh Muhammad Al Barra, putra Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim untuk memperoleh gelar Doktor bidang Ilmu Sastra.


Penelitian ini ditujukan Barra untuk menghasilkan teks yang bersih dari kesalahan sebagai dasar pengungkapan peranan tokoh KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam proses perjalanan berdirinya Nahdlatul Ulama.


Disertasi ini hendak membahas tiga buah hal yang menjadi rumusan masalahnya, yaitu: Bagaimana edisi teks naskah Sejarah Perjuangan KH Abdul Wahab yang bersih dari kesalahan? Bagaimana historiografi NU dan pendirinya versi naskah Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab? Dan bagaimana peran KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam pendirian NU versi naskah Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab?


Obyek dan data penelitian disertasi ini berasal dari naskah cetak tua “Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab” karya KH Abdul Halim Leuwimunding Majalengka (1898-1972), seorang saksi dan pelaku sejarah berdirinya organisasi Nahdhatul Ulama. Karya ini ditulis di Leuwimunding, Majalengka pada tahun 1970 yang ditulis dengan aksara Arab-Melayu berbentuk puisi berirama yang merekam dari dekat kehidupan KH Abdul Wahab Hasbullah  dan semangatnya yang membara dalam membangun kesadaran pentingnya berjam’iyyah. 


Naskah tersebut lalu dicetak oleh percetakan Baru di Bandung pada tahun yang sama. Peneliti yaitu Muhammad Al Barra memperoleh naskah tersebut secara turun temurun sebagai warisan keluarga. Pengarang karya ini, yaitu KH Abdul Halim yang merupakan kakeknya sendiri.


KH Abdul Halim Leuwimunding sendiri merupakan tokoh pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 di Surabaya (Jawa Timur). Beliau adalah satu-satunya ulama asal Tatar Sunda yang turut serta membidani proses kelahiran Jam’iyyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 di Surabaya, dan terus aktif berkhidmah bagi Jam’iyyah tersebut hingga akhir hayatnya pada tahun 1972. 


Naskah ini ditulis oleh pengarangnya untuk merekam jejak sejarah NU melalui perspektif tokoh KH. Abdul Wahhab Hasbullah (w. 1970), yang disebut oleh pengarang sebagai salah satu guru utama, mentor dan inspiratornya, yang juga aktor utama dalam sejarah pendirian NU. Selain itu, ditulisnya karya ini oleh pengarangnya juga sebagai kenang-kenangan yang dapat dipersembahkan kepada khalayak ulama dan peserta Muktamar NU ke-25 yang digelar di Surabaya (Jawa Timur) pada tahun 1971, atau satu tahun setelah karya ini ditulis. Sebelumnya, muktamar NU ke-24 digelar pada tahun 1967 di kota Bandung (Jawa Barat).  


Naskah Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab ini merupakan naskah tunggal. Naskah diperbanyak dengan mesin cetak stensilan. Teks naskah berbentuk nadoman mengikuti pola ilmu ‘aruď. Dengan menggunakan metode edisi standar, teks yang diduga mendekati aslinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dapat dihasilkan yang akan membuka jalan bagi penelitian berikutnya. 


Naskah ini juga merupakan bagian dari khazanah naskah Nusantara Islami yang menjadi bukti otentik peran intelektual ulama Nusantara, terkhusus dari Sunda, dalam gerakan penyebaran agama Islam serta kesadaran berbangsa dan bernegara di tanah air kita tercinta ini.


Teks Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab mempertegas kiprah besar KH Abdul Wahab yang menggagas berdirinya organisasi da’wah Nahdlatul Wathan (NW) hingga bertransformasi menjadi NU dalam percaturan politik di Indonesia pra kemerdekaan dan setelah kemerdekaan dalam pembangunan politik bernegara dan berbangsa yang setiap saat menghadapi perubahan-perubahan drastis. 


Lahirnya Sejarah Perjuangan Kiayi Haji Abdul Wahab dapat meminimalisasi distorsi sejarah, khususnya tentang resolusi jihad yang mengilhami perang 10 November di Surabaya yang monumental yang sedikit sekali peran ulama disinggung di dalamnya dalam buku-buku sejarah.


Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru