Khutbah Jumat Muharram: Memaknai Hakikat Hijrah
Kamis, 3 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Khutbah I
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ£Ų²ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ¢ŁŁŲ§Ų”ŁŲ ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŲØŁŲŖŁŲÆŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲŖŁŁŁŲ§Ų”ŁŲ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŲ±ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ§Ų”ŁŲ Ų§ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁ : ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲŖŁŲÆŁŲ±ŁŁ ŁŁŁŁŲ³Ł Ł
ŁŲ§Ų°ŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ³ŁŲØŁ ŲŗŁŲÆŁŲ§. Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁ
ŁŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŁ
ŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ«ŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲØŁŁŲŁ ŲØŁŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŲÆŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ¢ŲµŁŲ§ŁŁ. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŲŁŲ°ŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁŁ ŲÆŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁ
ŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ : Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŁŲµŁŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁ
Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų®ŁŲ§ŲŖŁŁ
Ł Ų§ŁŲ£ŁŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŲ®ŁŁŁŲ§Ų±Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ. Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ. ŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ§Ų¹ŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŁŁŁŁŲŁŁŁŁŁ.
Hadirin sidang Jumāah yang dirahmati Allah,
Waktu demikian cepat berlalu, bulan demi bulan pun terus berganti. Hingga tanpa terasa, kini kita sudah melewati minggu pertama di awal tahun baru hijriyah, yakni bulan Muharram 1444 H. Seiring pergantian waktu dan perubahan tahun itu, marilah kita semakin meningkatkan rasa syukur dan taqwa kita kepada Allah Jalla Jalaluhu. Karena tak pernah satu detik pun waktu yang kita lalui, kecuali di situ ada karunia Ilahi. Dan tiada pernah masa berganti, kecuali nikmat Allah senantiasa menyertai.
Hadirin jamaāah Jumāat yang berbahagia,Ā
Sejarah telah mencatat, bahwa orang pertama yang meresmikan peristiwa hijrah Nabi sebagai tonggak awal dalam perhitungan kalender hijriyah adalah Umar bin Khattab RA, yaitu saat beliau menjabat sebagai Khalifah ke-2 menggantikan Abu Bakar As-Shiddiq RA. Peristiwa itu terjadi 17 tahun setelah Hijrah Nabi. Meski demikian, Sayidina Umar adalah seorang pemimpin yang selalu bermusyawarah dengan para sahabat Nabi yang lain dalam menyikapi berbagai persoalan umat, termasuk dalam menentukan penanggalan atau kalender umat Islam. Karenanya beberapa pendapat dari para sahabat Nabi pun sempat bermunculan. Ada yang berpendapat, bahwa penanggalan Islam hendaknya berpijak pada tahun kelahiran Nabi. Ada juga yang mengusulkan, tahun diangkatnya Nabi sebagai utusan Allah adalah waktu paling tepat dalam menentukan awal kalender umat Islam. Bahkan ada pula yang berpendapat agar tahun wafatnya Nabi dijadikan titik awal perhitungan penanggalan.
Dari beberapa usulan tersebut, Sayidina Umar lebih condong kepada pendapat Sayidina Ali bin Abi Thalib, yang mengusulkan peristiwa hijrah Nabi sebagai tonggak sejarah paling penting dalam Islam, dibanding peristiwa lainnya. Dengan alasan, karena hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah merupakan simbol pembatas antara yang hak dan yang batil. Peristiwa ini (yakni, awal penentuan kalender umat Islam) terjadi pada tanggal 1 Muharram, bertepatan dengan hari Jumāat, tanggal 16 Juli 622 M.
Hadirin sidang Jumāat yang dirahmati Allah,
Jika kita lebih lanjut, ada hal yang unik dalam sistem kalender hijriyah. Karena dalam catatan sejarah, peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah sesungguhnya terjadi pada bulan Rabiul Awal, bukan pada bulan Muharram. Lalu mengapa justeru bulan Muharram yang dijadikan sebagai tonggak pertama penanggalan umat Islam?.
Dalam kitab-kitab Tarikh atau sejarah Islam, banyak dijelaskan bahwa Nabi bertolak dari Mekkah menuju Madinah terjadi pada hari Kamis terakhir di bulan Shafar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Goa Tsur pada awal bulan Rabiul Awal, bertepatan dengan hari Senin tanggal 13 September 622. Namun demikian, Sayidina Umar dan para sahabat Nabi yang lain saat merumuskan kalender umat Islam, memilih bulan Muharram sebagai awal tahun hijriyah. Ini karena, pada bulan Muharram-lah sesungguhnya Nabi pertama kali memiliki āazam (rencana) untuk berhijrah. Mengingat pada bulan Muharram itu Rasulullah telah selesai dari seluruh rangkaian ibadah haji, juga karena bulan Muharram termasuk salah satu dari 4 bulan haram dalam Islam yang dilarang oleh Allah untuk berperang. Rasulullah sendiri pernah menyebut bulan Muharram dengan sebutan āSyahrullah (Bulannya Allah)ā, sebagaimana diungkapkan dalam sabdanya:Ā
Ų£ŁŲ¶ŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲ§Ł
ŲØŲ¹ŲÆŁ Ų±Ł
Ų¶Ų§ŁŁ Ų“ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲŲ±ŁŁŁ
Ł
āSebaik-baik puasa di luar bulan suci Ramadhan adalah puasa di Bulan Allah, yaitu bulan Muharramā. (Hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim).
Hadirin jamaāah Jumāat yang berbahagia,Ā
Peristiwa hijrah merupakan kejadian penting yang di dalamnya tersimpan banyak hikmah yang bisa kita renungkan. Setidaknya, ada 3 nilai penting dari peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah yang perlu kita teladani.
Pertama, transformasi atau perbaikan keummatan (kemanusiaan). Mengingat, misi utama hijrahnya Nabi beserta kaum muslim sesungguhnya untuk menyelamatkan nilai-nilai kemanusiaan. Karena betapa sebelum hijrah, penindasan dan kekejaman sangat lazim dilakukan oleh orang-orang kaya dan para penguasa terhadap masyarakat kecil yang lemah. Oleh karenanya, hijrah dalam hal ini ditujukan untuk mewujudkan suatu tatanan sosial (kemasyarakatan) yang lebih baik.Ā
Hijrah dalam pengertian menyelamatkan ummat dari ketertindasan adalah sebuah kewajiban. Bahkan al-Qurāan menyatakan, bahwa jika ummat dalam kondisi tertindas dan ia sebenarnya mampu untuk hijrah tetapi tidak melakuan, maka ia dianggap sebagai orang yang menganiaya dirinya sendiri (zhalim). Sebab, luasnya bumi Allah dan melimpahnya rizqi di atasnya, pada dasarnya disediakan oleh Allah untuk keperluan manusia. Karena itulah, jika manusia atau masyarakat mengalami ketertindasan, Allah mewajibkan mereka untuk hijrah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. an-Nisa (4): 97-100:
Ų„ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŁŲ¢Ų¦ŁŲ©Ł ŲøŲ§ŁŁŁ
ŁŁ Ų£ŁŁŲ³ŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁ
, ŁŲ§ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ§ Ł
Ų³ŲŖŲ¶Ų¹ŁŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲ£Ų±Ų¶, ŁŲ§ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŁŁŁŁ Ų£Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŲ§Ų³ŁŲ¹ŁŲ©Ł ŁŲŖŁŲ§Ų¬Ų±ŁŲ§ ŁŁŁŲ§...Ā
āSesungguhnya orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: ābagaimanakah kondisi kalian ini?ā, mereka menjawab: ākami adalah orang-orang yang tertindas di negeri kami (Makkah)ā, para malaikat lalu berkata: ābukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah di bumi itu?āā.
Ų„ŁŲ§Ł Ų§ŁŁ
Ų³ŲŖŲ¶Ų¹ŁŁŁ Ł
Ł Ų§ŁŲ±ŁŲ¬Ų§ŁŁ ŁŲ§ŁŁŁŲ³Ų§Ų”Ł ŁŲ§ŁŁŁŲÆŲ§ŁŁ ŁŲ§Ł ŁŲ³ŲŖŲ·ŁŲ¹ŁŁ ŲŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲŖŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁŲ§Ł
āKecuali mereka yang tertindas itu (baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak) benar-benar tidak memiliki kemampuan dan tidak mengetahui jalan untuk hijrahā.
ŁŲ£ŁŁŲ¦Ł Ų¹Ų³Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ
ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŗŁŁŁŁŁŲ±ŁŲ§
āMaka terhadap mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkan. Dan Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampunā.
ŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ§Ų¬ŁŲ±Ł ŁŁ Ų³ŲØŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁ Ų§ŁŲ£Ų±Ų¶ Ł
ŁŲ±ŁŲ§ŲŗŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŲ¹ŁŲ©Ł, ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ł
ŁŁ ŲØŁŲŖŁ Ł
ŁŲ§Ų¬Ų±Ų§ Ų„ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁ Ų«Ł
Ł ŁŁŲÆŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲ¹Ł Ų£ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁ ŲŗŁŁŲ±Ų§ Ų±ŲŁŁ
Ų§Ā
āBarang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang berlimpah. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu kematian menimpanya (sebelum ia sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah Allah tetapkan pahala hijrah itu di sisi-Nya, dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayangā.
Hadirin jamaāah Jumāat yang berbahagia,Ā
Kemudian nilai yang Kedua, adalah transformasi atau perbaikan kebudayaan dan peradaban. Hijrah dalam hal ini dimaksudkan untuk mengentaskan masyarakat dari kebudayaan atau tabiat jahiliyah menuju kebudayaan dan peradaban yang Islami. Yaitu tatanan peradaban yang tidak memperbudak dan menjerumuskan manusia, tetapi membebaskan manusia dengan pancaran cahaya ilahi. Dengan demikian, hijrah pada dasarnya ditujukan untuk mengembalikan moral dan martabat kemanusiaan secara universal, sebagai makhluk yang paling mulia di muka bumi.Ā
Lalu yang Ketiga, adalah transformasi atau pengembangan dakwah keagamaan. Transformasi inilah yang sesungguhnya yang menjadi pilar utama keberhasilan dakwah Rasulullah. Persahabatan beliau dan kaum Muslim dengan kalangan non-Muslim (Ahli Kitab: Yahudi dan Nasrani) yang ada di Madinah, sesungguhnya adalah basis utama dari misi kerasulan yang diemban oleh Rasulullah. Dari catatan sejarah kita dapat ketahui, bahwa orang yang pertama kali menunjukkan sekaligus mengakui ātanda-tanda kerasulanā pada diri Nabi, adalah seorang pendeta Nasrani yang bertemu tatkala Nabi dan pamannya, Abu Thalib, berdagang ke Syria.
Kemudian, pada hijrah pertama dan kedua (ke Abesinia), pun kaum Muslim sempat ditolong oleh raja Najasy yang juga beragama Nasrani. Dan pada saat membangun kepemimpinan di Madinah, kaum Muslim bersama kaum Yahudi dan Nasrani, saling bahu-membahu dalam ikatan persaudaraan dan perjanjian yang damai. Fakta ini menunjukkan, betapa ajaran Islam adalah ajaran yang rahmatan lil āalamin, yang mengajarkan kedamaian kepada seluruh alam.Ā
Hadirin sidang Jumāat yang dirahmati Allah,
Penting juga untuk dipahami, bahwa hijrah tidak semata-mata bermakna perpindahan fisik dari satu daerah ke daerah lain. Hijrah harus pula dimaknai secara mental-spiritual. Dengan kata lain, hijrah hakikatnya bukan sekadar pindah tempat, tetapi pindah kelakuan. Dari kelakuan yang tidak baik menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan makna hijrah itu sendiri yang secara lughawi bermakna at-tarku wal buādu (meninggalkan atau menjauhi). Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya Zaadu al-Maāajir aw ar-Risalah Tabuukiyah, dalam menjelaskan makna hijrah ini, beliau menyatakan:Ā
Ų§ŁŁŲ¬Ų±Ų© ŁŲ¬Ų±ŲŖŲ§Ł: ŁŲ¬Ų±Ų© ŲØŲ§ŁŲ¬Ų³Ł
Ł
ŁŁ ŲØŁŲÆ Ų„ŁŁ ŲØŁŲÆ ŁŁŲ°Ł Ų£ŲŁŲ§Ł
ŁŁŲ§ Ł
Ų¹ŁŁŁ
Ų©. ŁŲ§ŁŁŲ¬Ų±Ų© Ų§ŁŲ«Ų§ŁŁŲ©: Ų§ŁŁŲ¬Ų±Ų© ŲØŲ§ŁŁŁŲØ Ų„ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ±Ų³ŁŁŁŁ... ŁŁŲ°ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ¬Ų±Ų© ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ¬Ų±Ų© Ų§ŁŲŁŁŁŁŲ©Ł ...Ā
Ada 2 macam hijrah. Pertama adalah hijrah jismiyah, yakni berpindah dari satu negeri ke negeri yang lain. Hijrah semacam ini hukum dan ketentuan-ketentuannya telah jelas. Dan yang kedua adalah hijrah qalbiyyah, yakni berpindahnya hati menuju kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Inilah sesungguhnya makna hijrah yang paling hakiki. Ā Ā Ā Ā
Senada dengan penjelasan Imam Ibnu al-Qayyim di atas, Imam āIzz bin Abdis Salam ad-Dimasyqi as-Syafiāi dalam kitabnya Nadlratu an-Naāim juga mengatakan:Ā
Ų§ŁŁŲ¬Ų±Ų© ŁŲ¬Ų±ŲŖŲ§Ł: ŁŲ¬Ų±Ų© Ų§ŁŲ£ŁŲ·Ų§ŁŲ ŁŁŲ¬Ų±Ų© Ų§ŁŲ„Ų«Ł
ŁŲ§ŁŲ¹ŲÆŁŲ§ŁŲ ŁŲ£ŁŲ¶ŁŁŁ
Ų§ ŁŲ¬Ų±Ų© Ų§ŁŲ„Ų«Ł
ŁŲ§ŁŲ¹ŲÆŁŲ§ŁŲ ŁŁ
Ų§ ŁŁŁŲ§ Ł
Ł Ų„Ų±Ų¶Ų§Ų” Ų§ŁŲ±ŲŁ
Ł ŁŲ„Ų±ŲŗŲ§Ł
Ų§ŁŁŁŁŲ³ ŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲ·Ų§Ł
Bahwa ada 2 macam hijrah, yaitu āhijratul authanā (meninggalkan suatu wilayah menuju wilayah yang lain) dan āhijratul itsmi wal āudwanā (meninggalkan perbuatan dosa dan permusuhan). Dari 2 macam hijrah itu, yang paling utama adalah hijratul itsmi wal āudwan, karena di dalamnya ada keridhoan Dzat Yang Maha Rahman dan ditundukkannya segala hawa nafsu dan bisikan syaitan. Ini sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasaāi, dari Abdullah bin āAmr bin āAsh RA bahwa Nabi SAW pernah ditanya:Ā
Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ±ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų ŁŁŲ§ŁŁ: (Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ¬ŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ)Ā
āHijrah apakah yang paling utamaā?. Beliau menjawab: āYaitu hijrah meninggalkan perkara-perkara yang tidak disukai oleh Tuhanmuā.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Akhirnya, seiring pergantian tahun hijriyah ini tanpa terasa umur kita pun telah berkurang satu tahun. Itu berarti jatah hidup kita kian berkurang dan semakin mendekatkan kita pada hari kematian. Maka, tepat sekali apa yang dikatakan oleh Robiāah al-Adawiyyah kepada Sufyan at-Tsauri, sebagaimana diceritakan dalam kitab Sifatu as-Shafwah:Ā
Ų„ŁŁ
Ų§ Ų£ŁŲŖ Ų£ŁŁŲ§Ł
Ł
Ų¹ŲÆŁŲÆŲ©Ų ŁŲ„Ų°Ų§ Ų°ŁŲØ ŁŁŁ
Ų°ŁŲØ ŲØŲ¹Ų¶ŁŲ ŁŁŁŲ“Ł Ų„Ų°Ų§ Ų°ŁŲØ Ų§ŁŲØŲ¹Ų¶ أ٠ŁŲ°ŁŲØ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŲ§Ų¹Ł
Ł.
āSesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari telah berlalu, maka sebagian dirimu juga berlalu. Bahkan sering kali ketika sebagian harimu berlalu, itu bisa saja menghilangkan seluruh dirimu (yakni: mematikanmu). Oleh karena itu, beramal-lah.āĀ
Demikian khutbah ini disampaikan, semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang berhijrah dalam pengertian yang hakiki, yakni meninggalkan perkara-perkara yang tidak baik menuju perbuatan yang lebih baik. Amin ya Rabbal āAlamin
ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł, ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲ¢ŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ
Ł, ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŁŲ§ŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ
Ł. Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
Ł.
Khutbah II:
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ¹ŁŲ§Ł
ŁŲ Ų§ŁŲ°Ł ŁŁŲ¶ŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲŁŲ±ŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲ§Ł
ŁŲ Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŲØŁŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁ, ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŁ
ŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ, ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ: (ŲŖŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§Ų³ŁŁ
Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁ Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ„ŁŁŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł)Ų ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŲŁ
ŲÆŲ§Ł Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŲ±ŁŲ±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŲ±ŁŲ§Ł
ŁŲ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
Ų§Ł ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§, Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ: ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł, Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ł ŲŖŁŁ
ŁŁŁŲŖŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ
Ł Ł
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ²ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł Ų®ŁŲ“ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲŗŁŁŁŲØŁ ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ§ŲÆŁŲ©ŁŲ ŁŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ, ŁŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§ Ų¬ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ų§Ł Ų³ŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ³ŁŁŲØŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ, ŁŁŁ
ŁŲ§ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁ ŲØŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŲ±ŁŁ
: ļ“æŲ„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ų§Łļ“¾. ŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŲÆŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŲ¦ŁŁ
ŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁ
ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŁŁ: Ų£ŁŲØŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŲ§Ų±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ Ų°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŲ±ŁŁ
Ł Ų§ŁŲ£ŁŁŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁŁŁ.Ā
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ¢Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ, Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų³ŁŁ
ŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲØŁ Ł
ŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŲ„ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲµŁŲ±Ł Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲŁŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ®ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų®ŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŲÆŁŁ
ŁŁŲ±Ł Ų£ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ¢Ų¦ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ¢Ų”Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ ŁŲ£ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŲ§ŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŲ”Ł Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ©Ł Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ§ Ų®ŁŲ¢ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ¢Ł
ŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲµŁŁŁŲŁ Ų£ŁŲ¦ŁŁ
ŁŁŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų£ŁŁ
ŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ Ų®ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŲŖŁŁŲØŁŲ¹Ł Ų±ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ. Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł. Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ! Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ¢Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ, ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¦ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁ
, ŁŁŁŁŲ°ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł, ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŲ§ ŲŖŁŲµŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ.
Khalil Mohamad,Ā Ketua II Pengurus Cabang LDNU Kabupaten Indramayu
Terpopuler
1
Jelang HUT ke-79, Kodam III/Siliwangi Gelar Ziarah ke TMP Cikutra Bandung
2
Muslimat NU Gunung Putri Gelar Rapat Kerja, Susun Program Satu Tahun ke Depan
3
Ansor Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Kader Tani
4
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
5
Ketua Pergunu Jabar Minta Gubernur Dedi Mulyadi Perhatikan Rekomendasi KPAI
6
Barak Militer Vs Pesantren
Terkini
Lihat Semua