• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Memaksimalkan Bulan Maulid dengan Meningkatkan Mahabbah Kepada Nabi

Khutbah Jumat: Memaksimalkan Bulan Maulid dengan Meningkatkan Mahabbah Kepada Nabi
Khutbah Jumat: Memaksimalkan Bulan Maulid dengan Meningkatkan Mahabbah Kepada Nabi (Ilustrasi: AM)
Khutbah Jumat: Memaksimalkan Bulan Maulid dengan Meningkatkan Mahabbah Kepada Nabi (Ilustrasi: AM)

Khutbah I
 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى مَا أَولَى مِنْ نِعَمٍ وَأسْدَى، نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَهُوَ الوَلِيُّ الحَمِيْدُ، وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ جَلَّ شَاْنُهُ وَهُوَ التَّوَّابُ الرَّشِيْدُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مَلِكُ الأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الإِرْشَادَاتِ وَالشَّفَاعَاتِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أفْضَلِ خَلْقِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ بِالمُعْجِزَاتِ، وَعَلَى آلِهِ مَصَابِيْحِ الدَّلَالَاتِ، وَأَصْحَابِهِ أَنْجُمِ الهِدَايَاتِ.


أمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
 

Alhamdulillah, kita telah berada pada hari jum’at pertama di bulan yang istimewa, bulan kelahirannya pemimpin umat manusia, yaitu bulan robi’ul awwal. Oleh karena itu, marilah kita meningkatkan kembali keimanan dan ketakwaan kita, dengan melaksanakan semua perintah Allah dengan penuh kesungguhan, dan meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah dengan penuh kesabaran. Sekaligus marilah kita mengaktifkan kembali mahabbah atau cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam menyambut bulan maulid Nabi Muhammad SAW, langkah pertama yang mesti kita lakukan adalah dengan memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur karena kita sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW.. Nabi Muhammad sendiri adalah Nabi terakhir yang menyampaikan risalah agama, yaitu Islam kepada seluruh umat di dunia, dengan Al-Qur’an sebagai mukjizat yang langgeng dan utuh kemurniannya hingga sekarang. Dan Beliau menyampaikan risalahnya dengan penuh kasih sayang. sebagaimana firman Allah dalam surat al-Anbiyaa ayat 107 yang berbunyi:


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء:107)


Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (Surat al-Anbiyaa ayat 107)


Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa keberadaan Nabi Muhammad sebagai rahmat mencangkup di dunia dan di akhirat. Dan dalam tafsir Jalalain, bahwa rahmat tersebut tidak hanya untuk manusia, melainkan bangsa Jin. Dan hal tersebut ditegaskan kembali oleh Syaikh Sholahuddin asy-Syami, Salah satu ulama dan dosen di perguruan tinggi al-Azhar as-Syarif bahwa kasih sayangnya Rasulullah itu tiada batas dan tanpa diskriminasi, melainkan universal. Artinya kasih sayang tersebut tidak hanya untuk umat manusia, akan tetapi segenap makhluk dan apapun yang ada di bumi, seperti binatang, tumbuhan, dan bahkan sumber daya alam, misalnya batu dan lain sebagainya. Sehingga Nabi Muhammad dijuluki sebagai Nabiyyu ar-Rohmah. Dan beliau mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang berbunyai:


وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ (رواه بخاري)
 

Dan Nabi SAW bersabda: “Saya hanyalah seorang (pembawa) rahmat yang dikaruniakan” (HR. Al-Bukhori).
 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui agar kita semakin bangga dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW serta bersyukur sebagai umatnya yaitu dengan mengetahui keunggulan Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Bidaayatus Suul fi Tafdlilii ar-Rosul, Al-Imam  Syekh Izzudin bin ‘Abdi Salam menyampaikan 40 keunggulan yang dimiliki oleh baginda kita, Nabi Muhammad SAW., di antaranya yaitu: 


Pertama, bahwa Nabi Muhammad adalah baginda, tuan atau pemimpin segala yang ada di semesta. Sebagaimana hadist yang dikutip oleh Abu Bakar bin Abi ‘Ashim dalam kitabnya, al-Adab, diriwayatkan dari Aisyah R.A, bahwa Nabi SAW bersabda:
 

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ وَلَا فَخْرَ


Artinya: “Aku adalah pemimpin seluruh anak Adam dan sama sekali tidak ada kesombongan” 
 

Seorang pemimpin tentunya memiliki sifat yang luhur dan karakter yang agung. Sehingga Nabi Muhammad memiliki keunggulan dari nabi-nabi terdahulu di dunia maupun di akhirat. Di dunia, dapat terindikasikan dengan sifat dan karakternya yang luhur, sedangkan di akhirat dengan derajat atau martabat agung yang diperoleh oleh Nabi Muhammad SAW kelak.


Kedua, Nabi Muhammad adalah seseorang yang pertama kali dapat memberi syafaat dan pertama kali diterimanya syafaat. Dan Nabi sangat mengutamakan umatnya seraya memohon kepada Allah agar memperoleh syafaat untuk umatnya; 


Ketiga, mukjizat Nabi Muhammad berupa Al-Qur’an tetap utuh kemurniannya dan kekal eksistensinya hingga hari kiamat; Keempat, ketika nabi-nabi terdahulu diutus untuk kaum tertentu, maka Nabi Muhammad diutus untuk semua umat, baik bangsa manusia maupun jin; 


Kelima, Nabi Muhammad tidak hanya berbicara, namun dapat bertemu langsung dengan Allah di sidratulmuntaha; Keenam, Rasulullah bersabda; “wasilah merupakan suatu kedudukan di surga dan wasilah tersebut hanyalah dianugerahkan kepada salah satu hamba-Nya, dan Saya berharap hamba tersebut adalah Saya. Maka barang siapa yang memintaku suatu wasilah, maka syafaat halal baginya”; 


Ketujuh, Allah sangat memuji akhlaknya Rasulullah; Kedelapan, bahwa meskipun umat Nabi Muhammad lebih sedikit amalnya dibandingkan umat terdahulu, namun pahalanya lebih besar; Kesembilan, sebagaimana Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam, maka Allah memberi tempo kepada umatnya Nabi Muhammad yang berdosa semata-mata untuk menyelamatkannya, tidak seperti umat nabi terdahulu apabila mereka berdosa, Allah menyegerakan hukumannya.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Itulah sembilan dari empat puluh keunggulan yang disampaikan oleh al-Imam Syekh Izzudin bin ‘Abdi Salam. Sekarang bagaimana cara kita untuk membuktikan cinta kita kepada Rasulullah? Cara pertama yaitu dengan mengikuti apa yang telah Rasulullah dawuhkan untuk kita dalam hadisnya. Dan tentunya kita mengikuti bagaimana Rasulullah bergaul dan berkarakter yang penuh kasih sayang. sebagaimana dalam hadisnya yang berbunyi:
 

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
 

Artinya: “orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayangi oleh Allah yang Maha Pengasih. Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. (HR. at-Tirmidzi).
 

Kedua, salah satu indikasi seorang pecinta ialah sering menyebut nama yang dicintainya. Maka apabila kita mencintai Nabi Muhammad SAW., maka kita tentunya banyak menyebut nama Nabi dengan bersholawat. Semoga dengan sholawat kita mendapat syafaat dan tergolong dari bagian orang-orang yang selamat di dunia maupun akhirat. Sungguh, apabila kita masih menahan diri kita untuk bersholawat, mari kita mengingat bahwa Tuhan kita yang Maha Agung pun bersholawat untuk Nabi bersama para malaikat, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
 

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”.


بَارَكَ اللهِ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ  وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


Khutbah II

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الرِّزْقِ وَالتَّوْفِيْقِ وَالهِدَايَةِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ، وَنَسْأَلُ اللهَ رِضَاهُ وَالشَّفَاعَةَ بِوَسِيْلَةِ رَسُوْلِ اللهِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الحَقُّ المُبِيْنُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الوَعْدِ الأَمِيْنُ.


 أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِبْنَ وَعَنْ تَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ وَعَمَّنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنهُمْ والأمْوَاتِ إنّكَ سَمِيْعٌ قَريبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الأَعْظَمِ الَّذِي دُعِيْتَ بِهِ أَجَبْتَ وَإِذَا سُئِلْتَ بِهِ أَعْطَيْتَ يَا اللهُ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا فَرْدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْغَلَاءَ وَالأَمْرَاضَ وَالْأَسْقَامَ وَمِنْ سُوْءِ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَمِنْ سَائِرِ الْبِلَادِ وَمِنَ الْعَالَمِ وَاجْعَلْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ فِي حِمَاكَ وَحِرْزِكَ وَحِفْظِكَ وَجِوَارِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.


Muhammad Rifki, Mahasiswa Universitas Pesantren KH. Abdul Chalim
 


Khutbah Terbaru