• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kabupaten Bogor

LPBINU Jabar Gelar Workshop Pembentukan FPRB di Bogor

LPBINU Jabar Gelar Workshop Pembentukan FPRB di Bogor
Workshop pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) LPBINU Jabar di tingkat desa, yaitu; di Desa Citeko dan di Kelurahan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Foto: NU Online Jabar)
Workshop pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) LPBINU Jabar di tingkat desa, yaitu; di Desa Citeko dan di Kelurahan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Foto: NU Online Jabar)

Bogor, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar workshop pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat desa, yaitu; di Desa Citeko dan di Kelurahan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, yaitu dari tanggal 18 sampai dengan 21 Desember 2023.


Kegiatan ini diikuti oleh 200 orang peserta yang mewakili Kelompok Perempuan (PKK), Pos Yandu, Karangtaruna, Staf Desa dan Kelurahan, Organisasi Profesi (RAPI), Tokoh Masyarakat, SSBH (Satuan Siaga Bencana dan Harkabtimas), Kelompok Penyandang Disabilitas, dan perwakilan dari satuan pendidikan.


Materi yang diberikan dalam workshop ini meliputi: Mengenal Lebih Dekat Forum PRB Desa, Membangun Dasar yang Inklusif dalam Pembentukan Forum PRB Desa/Kelurahan, Struktur dan Statuta Organisasi (AD ART) Forum, Pembentukan Forum PRB, Materi Pembuatan Draft SK FPRB Desa dan Kelurahan, Narasumber dalam workshop ini adalah Dadang Sudardja, Adi Widhiastuti, Hana Indhira Jasmine, dan Alex.


Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja mengatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk membekali peserta yang nantinya akan mendirikan forum dan menjadi pengurus forum di masing-masing desa dan kelurahan.


"Workshop ini dalam rangka menunjang keberhasilan program KUAT, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana dan kapasitas pengurangan risiko bencana," kata Dadang.


Selain itu, program KUAT juga bertujuan untuk mengurangi risiko di tingkat pemukiman dan rumah tangga serta memperluas akses terhadap layanan keuangan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan respons pada saat krisis akibat bencana.


Program KUAT ini didanai oleh USAID/BHA dan dilaksanakan oleh konsorsium yang terdiri dari Miyamoto International, Inc, CRS Indonesia, Wahana Visi Indonesia dengan mitra pelaksana di lapangan, yaitu LPBINU Jawa Barat, dan Yayasan SKALA.


Kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana. Dengan pemahaman yang mendalam, masyarakat diharapkan dapat lebih siap menghadapi bencana yang terjadi.


Kabupaten Bogor Terbaru