• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Indramayu

Nahdliyin Pekandangan Antusias Belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar dari Kitab Nashoihuddiniyyah

Nahdliyin Pekandangan Antusias Belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar dari Kitab Nashoihuddiniyyah
Nahdliyin Pekandangan Antusias Belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar dari Kitab Nashoihuddiniyyah (Foto: NUJO/Fajrur Rohman)
Nahdliyin Pekandangan Antusias Belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar dari Kitab Nashoihuddiniyyah (Foto: NUJO/Fajrur Rohman)

Indramayu, NU Online Jabar
Pentingnya menjaga lingkungan agar selalu taat kepada Allah Swt menjadikan bumi ini tetap mampu menampung beratnya manusia. Itulah yang didapat puluhan warga Nahdliyin di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu ketika menyimak Kitab Nashoihuddiniyyah di Masjid Jami' Baiturrohman Pekandangan, pada Senin (6/6) malam.

 

Kajian kitab karya Imam Abdullah ibn Alwi al-Haddad ini diselenggarakan oleh Ranting NU Pekandangan dengan menghadirkan Kiai Ahmad Sulthoni. Dengan mengutip kitab tersebut, ia menjelaskan bahwa amar ma'ruf nahi munkar merupakan bukti pengakuan keimanan kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.

 

"Meski posisinya sangat urgen sebagai bentuk keimanan, tindakan amar ma'ruf nahi munkar tetap dilakukan sesuai dengan kemampuan," terang Kiai Ahmad.

 

Ia mengutip hadits Rasulullah dalam kitab tersebut, "Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran maka hendaklah mengubah dengan kekuasaannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu hatinya menyatakan bahwa perbuatan itu tidak boleh dilakukan, dan ini adalah paling lemahnya iman".

 

Kiai Ahmad Sulthoni juga melanjutkan tentang pesan Rasulullah yang memerintahkan untuk mencegah kemungkaran dan memberi tindakan pada orang-orang yang zalim. Sebab, terangnya, jika itu tidak dilakukan, Allah Swt akan mengirim siksa bagi mereka yang meninggalkan perbuatan amar ma'ruf nahi munkar ini. Di samping itu jika orang-orang mengajak kebaikan maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda, karena ia juga mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengikuti kebaikan tersebut.

 

Perihal musibah yang menimpa di belahan bumi ini, Kiai Ahmad menyatakan bahwa orang beriman meski memiliki empati sekaligus introspeksi. Sebab seperti orang yang naik perahu, jika satu penumpang melubangi perahu dan tidak dicegah, maka penumpang dalam perahu itu akan celaka seluruhnya.

 

"Itulah pentingnya membangun lingkungan agar taat menjalankan perintah Allah Swt," ungkap Kiai Ahmad.

 

Dengan menjaga lingkungan yang taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, lanjut Kiai, maka insyaallah bumi akan mampu menanggung beratnya manusia. Namun jika manusia banyak dosanya, maka bumi tidak kuat menanggungnya sehingga muncullah bencana.

 

Untuk itulah Kiai Ahmad mengajak agar orang yang beriman menjaga diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya agar selalu taat kepada Allah Swt sehingga tidak masuk neraka.

 

Pewarta: Moh. Fajrur Rohman
Editor: Duljani/Agung Gumelar 


Indramayu Terbaru