• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Depok

Puluhan Pemuda Lintas Iman Kota Depok Ikuti Peace Heritage di Bogor 

Puluhan Pemuda Lintas Iman Kota Depok Ikuti Peace Heritage di Bogor 
Gereja Katedral Bogor. (Foto: NU Online Jabar)
Gereja Katedral Bogor. (Foto: NU Online Jabar)

Depok, NU Online Jabar
Peace Leader Indonesia Regional Jawa Barat baru saja menghelat kegiatan Peace Heritage (warisan perdamaian) dengan tema 'Tracing The Path of Peace and Diversity (Menelusuri Jalan Perdamaian dan Keberagaman)'.


Upaya tersebut dengan mengunjungi Vihara Dhanagun, makam Raden Saleh Sjarif Bustaman bin Husein bin Yahya, Gereja Katedral Bogor dan berakhir di Pesantren Al-Ghazaly.


Adapun Peace Leader Indonesia merupakan perkumpulan anak muda lintas iman atau agama yang bekerja mempromosikan perdamaian dan keadilan gender.


Perwakilan Peace Leader Indonesia Regional Jawa Barat, Ustad Hakim Hasan mengatakan, Peace Heritage didukung oleh Asian Muslim Action Network Indonesia dan Jisra.


"Kegiatan ini sebagai upaya memperkenalkan perdamaian, keberagaman sejak dini di kalangan millenial agar tumbuh jiwa saling menghargai, toleransi serta memiliki sikap moderasi dalam beragama demi keutuhan NKRI," ujarnya, Sabtu (17/4/2023)


Menurutnya, kegiatan Peace Heritage ini terdiri dari perwakilan Islam, Kristen, protestan, katolik, Muhammadiyah, NU, Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Komunitas Ahlul Bait Indonesia, Kader Aswaja, Persatuan Guru PAI Depok, dan melibatkan Penyuluh Kemenag Kota Depok.


Dirinya menjelaskan titik kumpul peserta di sekolah Lazuardi Al Falah Margonda Depok. Destinasi pertama kali disinggahi adalah Vihara yang terkenal dan cukup bersejarah yang ada di kota Bogor.


Rombongan Peace Heritage saat tiba di pelataran Vihara langsung disambut oleh Babeh yang merupakan kuncen sekaligus penjaga.


"20 menit rombongan berada disana, dan berlangsung dialog interaktif on the road sambil berkeliling ke semua ruangan yang ada di Vihara," jelasnya.


Hakim mengungkapkan, destinasi kedua  menuju makam Raden Saleh Bustaman bin Yahya, yang merupakan seorang pahlawan Nasional yang berjuang melalui Seni lukis. Ziarah  dipimpin oleh Ustadz Darul Quthni yang merupakan Penyuluh dari Kementerian Agama Islam Kota Depok yang juga merupakan pengurus badan sosialisasi antar umat beragama Kota Depok.


"Destinasi ketiga, rombongan mengunjungi gereja katedral yang berada tidak jauh dari stasiun Bogor.  Disambut oleh Pastor Kepada Paroki Romo Paulus Haruna dan menjelaskan tentang sejarah berdiri dan perkembangan gereja tersebut," terangnya.


Dialog interaktif terjadi antara peserta Peace Heritage dengan Romo Haruna di dalam gereja Katedral.


Sementara itu, tokoh pejuang toleransi dan pemersatu antar umat beragama di Bogor Raya, KH Musthofa Abdullah bin Nuh menyambut  hangat puluhan peserta Peace Heritage dari kota Depok.


Dirinya mengapresiasi dan bangga dengan kegiatan dari kalangan muda ini.


"Wilujeng sumping, kepada semua peserta walau di bulan puasa Ramadhan tetap memiliki semangat untuk merajut memperkuat Nasionalisme, melalui kegiatan Peace Heritage. Yang para ulama dan tokoh agama sudah mencontohkan sehingga berdirinya NKRI," kata Putra dari Mama Abdullah bin Nuh,  tokoh sepuh Nahdlatul Ulama Kota Bogor ini.


Mantan Ketua MUI Kota Bogor ini menjelaskan bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang lahir dari sebuah ijtihad (usaha maksimal) yang tentunya berdasarkan keilmuan yang memumpuni.


"Saat ini, tidak cukup kita menjaganya, hendaknya kita mempelajari tujuan yang sebenarnya sehingga akan lahir rasa saling memahami satu sama lainnya," katanya.


Abah Toto sapaan akrabnya mengungkapkan Mama Abdullah bin Nuh pada masa hidupnya bergaul dengan banyak tokoh dan merasa dekat. Pasalnya, wawasan pengetahuan dan cara bergaul dengan mengedepankan akhlak mulia dari Nabi Muhammad Saw. Sebagai uswah hasanah (tauladan).


Kegiatan ditutup dengan refleksi kegiatan dari masing-masing perwakilan peserta, sambil menunggu buka puasa bersama di rumah makan Kedai Fatimah tidak jauh dari Yayasan Al-Ghazaly. Rangkaian kegiatan berjalan lancar dan seluruh peserta sangat antusias mengikuti acara.


Salah satu peserta, Fajar Maulana dari perwakilan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Depok menjelaskan, "Saya baru tau kalau Kristen Katolik dan protestan itu berbeda, dan ini baru pertama kali masuk ke dalam gereja," Jelasnya.


Pewarta: Ibnu Kautsar
Editor: Agung Gumelar
 


Depok Terbaru