Pelatihan Sholat Bersanad dan Pemulasaran Jenazah NU Depok Bakal Sasar Masjid-Masjid di Kecamatan
Senin, 16 Juni 2025 | 10:11 WIB

rapat koordinasi jajaran LTMNU, LBMNU, MWCNU Cinere, serta Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cinere. yang berlangsung pada Minggu, 15 Juni 2025 di Kopi Kobong, Meruyung, Kecamatan Limo. (Foto: NU Online Jabar)
Handy Fernandy
Kontributor
Depok, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok melalui Lembaga Takmir Masjid (LTMNU) dan Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU) tengah mematangkan rencana roadshow pelatihan sholat bersanad dan pemulasaran jenazah yang akan digelar di berbagai kecamatan.
Persiapan program ini dibahas dalam rapat koordinasi yang berlangsung pada Minggu, 15 Juni 2025 di Kopi Kobong, Meruyung, Kecamatan Limo. Rapat dihadiri jajaran LTMNU, LBMNU, MWCNU Cinere, serta Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cinere.
Ketua LTNNU Kota Depok, Mus Mulyadi menyebut pelatihan ini sebagai langkah strategis dalam menyebarkan syiar keilmuan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ke lingkungan masjid-masjid NU.
“Program ini menjadi bagian dari dakwah NU Kota Depok yang perlu dirancang secara matang,” ujarnya.
Ketua LBMNU, Hasan Anwari menambahkan, seluruh materi serta alat bantu untuk pelatihan pemulasaran jenazah telah disiapkan. Instruktur pun sudah tersedia dan tinggal menunggu penetapan teknis dari panitia.
“Durasi pelatihan harus diatur agar setiap sesi berjalan optimal,” kata Hasan.
Senada, Sekretaris LTMNU Kota Depok, Fizkry Maulana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan arahan langsung dari Ketua PCNU dan akan menyasar semua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di Depok. Masing-masing wilayah akan menjadi titik pelatihan dengan target 50 peserta dari unsur pengurus NU.
Perlengkapan praktik pemulasaran jenazah akan disediakan oleh GP Ansor dan IPNU.
Ketua PCNU Kota Depok, Achmad Solechan menegaskan pentingnya menyusun program secara terukur, termasuk penunjukan penanggung jawab serta jadwal pelaksanaan.
“Kalau tidak bisa setiap pekan, setidaknya harus ada masjid basis untuk kegiatan rutin,” katanya. Ia juga mengusulkan agar pelatihan sholat bersanad dilakukan dua minggu sekali agar menjadi program berkelanjutan.
Dengan konsep kolaboratif antar lembaga NU serta pendekatan berbasis wilayah, pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat posisi NU di tingkat akar rumput serta meningkatkan pemahaman keagamaan praktis di kalangan masyarakat.
Terpopuler
1
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
2
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
3
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
4
Ketua MWCNU Cinere Tutup Raker PRNU Pangkalan Jati: NU Harus Hadir di Tengah Masyarakat
5
Studio Podcast Jadi Magnet Dakwah dan Ekonomi, Pesantren Ketitang Cirebon Tunjukkan Lompatan Digital
6
Milad ke-14 Yayasan Mabdaul ‘Uluum Tsaani: Spirit Kebersamaan dan Peran Strategis Alumni Diteguhkan
Terkini
Lihat Semua