• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Daerah

Ramadhan Tahun Ini Pesantren Mahasiswa Uninus Ngaji Kitab Imam Nawawi, Al-Ghazali, dan KH Hasyim Asy’ari

Ramadhan Tahun Ini Pesantren Mahasiswa Uninus Ngaji Kitab Imam Nawawi, Al-Ghazali, dan KH Hasyim Asy’ari
Kampus UNINUS Bandung. (Foto: NUJO/Abdullah Alawi)
Kampus UNINUS Bandung. (Foto: NUJO/Abdullah Alawi)

Bandung, NU Online Jabar 
Selama Ramadhan tahun ini, Pesantren Mahasiswa Universitas Islam Nusantara menyelenggarakan program Pondok Ramadhan yang dimulai sejak 1 Ramadhan atau bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022 hingga berakhir pada 20 Ramadhan. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kasubdit Pendidikan Pesantren Dit. PD-Pontren Ditjen Pendis Kemenag RI Anregurutta Dr. Basnang Said.


Dalam arahannya ia menyampaikan, kitab turats merupakan ajaran warisan para guru dan ulama-ulama kita, khususnya pada pondok pesantren salafiyah di Nusantara ini.


“Maka dari itu, sahabat-sahabat santri Uninus mesti bersemangat mengikuti kegaiatan Pondok Ramadhan ini. Karena saat ini, terlebih di lingkungan kota, kajian-kajian tersebut sudah semakin jarang kita jumpai,” ujarnya. 


Salah seorang pengelola Pesantren Mahasiswa Uninus, Ahmad Salmun mengatakan, Pondok Ramadhan tahun ini tidak hanya diisi dengan kajian 3 kitab dan tahfidz Al-Qur’an melainkan diisi pula dengan program pendidikan kecakapan hidup. Ia merinci nama kitab, ustadz pengampu dan jadwalnya.


Pertama, kitab Bidayah al Hidayah karya Hujjah al Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i yang diampu KH Dr. Edi Komarudin dengan jadwal Sabtu dan Ahad malam.


Kedua, kitab Arba’iin an-Nawawiyah karya Imam An-Nawawi yang diampu oleh Ustadz Alex Kusumardani dengan jadwal Senin dan Rabu malam.


Ketiga, kitab Adab al ‘Aalim wa al Muta’allim karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yang diampu Ustadz Royani dengan jadwal Kamis dan Jumat malam.


“Pengajian kitab itu berlangsung selepas Tarawih sampai pukul 23.00. Targetnya selama Ramadhan ini, bisa mengkhtamkan 3 kitab tersebut,” kata dosen Program Studi Pendidikan Matematika ini.


Selain kajian kitab-kitab tadi, kata ustdaz yang akrab disapa Ang Salmun merinci juga kegiatan para santri selama program Pondok Ramadhan. Tiap pagi, selepas shalat Subuh hingga pukul 06.30 WIB, para santri dituntut menyetorkan hafalan Al-Qur’an kepada Ustadz Yasir Muhammad Sobari yakni salah seorang pengampu tahfidz Al-Qur’an.


Setelah itu, para Santri yang memang berstatus mahasiswa dan mahasiswi Uninus ini tetap mengikuti kegiatan perkuliahan sesuai program studi dan jadwal masing-masing. Kemudian, selepas berjamaah shalat Ashar hungga pukul 17.30 WIB para santri harus sudah berada di aula asrama dan wajib melaksanakan tadarrus Al-Qur’an dan setoran hafalan hadits Arba’iin.


“Tiap santri ditargetkan dapat mengkhatamkan tadarrus Al-Qur’an setidaknya 2 kali selama Ramadhan ini,” kata Ang Salmun. “Selain itu, mereka harus juga setor menghafal Hadits Arba’iin dan menyetorkannya kepada pengurus atau pengelola yang telah ditugaskan,” tambahnya.


Lebih lanjut, Ang Salmun menjelaskan selama Ramadhan ini para santri juga dibekali keterampilan atau kecakapan lain. Pertama, Kecakapan komunikasi yang diampu dosen Fikom Uninus Soni Sonjaya dengan jadwal tiap Selasa malam selepas tarawih hingga pukul 23.00 WIB. Kedua, keterampilan Event Organizer (EO) dan Seni Islami yang diampu Dr Hilman Farouq Ghoer dengan jadwal tiap Jumat pukul 13.30-15.30 WIB.


”Kita memfasilitasi Santri dengan menambahkan skill praktis dengan harapan ketika lulus dari Uninus ada suatu kecapakan yang bisa mereka manfaatkan di masyarakat. Ketika mereka mampu menguasai kitab kuning, kita bekali dengan penunjang seperti bagaimana cara menyampaikan materinya agar lebih komunikatif dan menarik, itu melalui materi kecakapan komunikasi,” jelasnya.


Saat hidup di tengah-tengah masyarakat juga, sambungnya, para santri akan bertemu dengan acara peringatan-peringatan hari besar Islam (PHBI) dan acara-acara besar lain. Oleh karena itu, para santri Uninus dibekali dengan kecakapan EO dan seni islami seperti Hadrah. Dengan kecapakan itu mereka diharapkan dapat berkontribusi kepada masyarakat di bidang apa pun sehingga lebih mudah beradapatasi dengan masyarakat.


Tak hanya itu, jadwal lain pra santri di Pesantren Mahasiswa Uninus juga mendapat materi-matari lain. Tiap Sabtu dan Ahad pukul 13.30-15.30 WIB para santri mendapatkan materi praktis terkait Pendidikan Akhlaq an-Nabawiyah yang dibimbing Aa Asep Rahmat.


“Ini adalah pendidikan praktis yang bersifat implementatif terkait bagaimana kita berinteraksi di keseharian. Misalnya, dengan sesama teman, terhadap orang tua atau guru. Ini yang harus terus diamalkan karena berkaitan dengan adab seorang santri di pesantren yang jadi bekal nanti hidup di masyarakat,” jelasnya.


Ang Salmun menerangkan, Pesantren Mahasiswa Uninus ini baru tahun pertama menyelenggarakan program pendidikan. Saat ini jumlah santri ada 31 orang yang terdiri dari 7 putra dan 24 putri. Mereka adalah mahasiswa Uninus yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, bahkan dari Merauke hingga Papua.


“Tahun depan insyaallah kita akan menyelenggarakan kembali kegiatan seperti program Ramadhan ini dengan tentu melihat perkembangan zaman dan apa yang dibutuhkan oleh santri dan masyarakat. Kajian kitab kuning pasti ada, ditambah keterampilan-keterampilan penunjangnya agar mereka mempunyai skill yang seimbang,” pungkasnya.


Pesantren Mahasiswa Uninus senantiasa membuka dan menerima mahasiswa untuk mengikuti pendidikan dan hidup di lingkungan pesantren. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi +62 853-1526-5939 (Ust. Yasir Muhamad Sobari, S.Pd.).


Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru