• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

PCNU Purwakarta 17 Hari Sambangi 17 MWCNU dengan Ratiban

PCNU Purwakarta 17 Hari Sambangi 17 MWCNU dengan Ratiban
Suasana ratiban PCNU Purwakarta
Suasana ratiban PCNU Purwakarta

Bandung, NU Online Jabar
PCNU Kabupaten Purwakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dan Tahun Baru 1442 Hijriah dengan membaca Ratib keliling di 17 MWCNU. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari sejak tanggal 13 Agustus. Kegiatan biasanya diadakan di kompleks pesantren atau di masjid jami. 

Katib Syuriyah PCNU Purwakarta KH Ahmad Anwar Nasihin mengatakan program tersebut bertujuan untuk mensinergikan amaliyah Aswaja NU yang dibentengi pesantren dan masyarakat. Sehingga PCNU perlu menyapa mereka.  

“Pesantren adalah benteng pertahanan amaliyah Ahlussunah wal Jama’ah. Walaupun tidak ada program NU, pesantren tetap mengadakannya, seperti istighotsah, tahlilan, shalatan, dan amaliyah Aswaja lainnya,” katanya ketika dihubungi dari Bandung, Kamis (20/8). 

Jadi, kegiatan tersebut adalah upaya PCNU Kabupaten Purwakarta untuk memperkuat dan mensinergikan amaliyah dengan bentengnya, yaitu pesantren agar terus dikembangkan di masyarakat sebagai media dakwah. 

“Kalau kita melepaskan pesantren sama saja dengan membubarkan NU sendiri,” tegasnya. 

Kegiatan tersebut, tambah dia, selalu dipimpin Rais JATMAN Kabupaten Purwakarta yaitu Habib Abdullah bin Muhsin bin Syekh Abubakar. 

“Beliau adalah salah satu habab yang konsisiten di NU dan aktif membina masyarakat melalui majelis taklimnya,” katanya. 

Anwar menjelaskan ratib keliling yang berlangsung pada Jumat (21/8) merupakan yang kesembilan kalinya, akan berlangsung di Kecamatan Maniis.

“Alhamdullillah responsnya baik, jamaah yang hadir biasanya sampai ratusan, bahkan ada yang sampai 700 sampai 800 orang. Kita hanya menyediakan buku ratib dan kemudian diwakafkan untuk jamaah. Kita sudah mencetak 10 ribu eksemplar, kalau kurang nyetak lagi,” jelasnya.

Ia berharap selepas 17 MWCNU mendapat giliran menjadi tuan rumah, kegiatan tersebut dilanjutkan secara rutin. Jika MWCNU yang mendapat giliran hari Jumat, maka diharapkan mereka melanjutkannya setiap Jumat. Begitu juga dengan yang lain.  

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Editor:

Daerah Terbaru