• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Kiai Muhammad Haryadi Jelaskan Keistimewaan Kemenangan Pasukan Muslim di Perang Badar 

Kiai Muhammad Haryadi Jelaskan Keistimewaan Kemenangan Pasukan Muslim di Perang Badar 
Kiai Muhammad Haryadi. (Foto: Dok. Cari Ustadz)
Kiai Muhammad Haryadi. (Foto: Dok. Cari Ustadz)

Kabupaten Bogor, NU Online Jabar 
Pada kajian rutin pengajian tafsir Al-Qur’an yang digelar setiap malam Ahad oleh jamaah Masjid al-Barokah perumahan Bukit Akasia Citra Indah City, Jonggol dan warga Nahdliyin Kabupaten Bogor pada Ahad (31/1) malam, Kiai Muhammad Haryadi yang secara rutin mengisi kajian tersebut menjelaskan tentang keistimewaan kemenangan pasukan Muslim pada Perang Badar. 


Dalam kajiannya tersebut, Kiai Haryadi, nama akrabnya, membahas Surat Ali Imran ayat 123-125 dengan kitab Tafsir Imam Mutawalli al-Sya'rawi dan Muhammad Musthafa Aal-Maraghi menjelaskan bahwa kemenangan kaum Muslim di Perang Badar adalah kemenangan yang agung dan mulia. Pasalnya, pada perang tersebut kaum muslimin yang hanya berjumlah sekitar 314 orang mampu mengalahkan pasukan kaum Quraisy yang jumlahnya mencapai sekitar 1000 pasukan lebih.


Perang Badar sendiri terjadi pada 17 Ramadhan di tahun kedua Hijriyah. Secara historis, kata Badar sendiri berasal dari nama sumber mata air yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Oleh sebab itu, perang besar di bulan suci Ramadhan itu dinamakan Perang Badar, dan termasuk dalam peperangan yang sangat dahsyat pada waktu itu. Dan merupakan perang pertama yang dijalani umat Islam sejak peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad Saw pada 622 Masehi. 


"Perang Badar terjadi pada bulan Ramadan tahun kedua sesudah umat Islam melakukan Hijrah. Umat Islam berhasil memenangi perang tersebut. Dalam sejarah, Perang Badar merupakan kemenangan agung dan mulia,” kata Kiai Haryadi.


Lebih lanjut, Kiai Haryadi menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw sendiri turun langsung untuk memimpin pasukan yang pada waktu itu hanya menggunakan peralatan seadanya. 


"Dalam Perang Badar tersebut, Nabi Muhammad Saw secara memimpin langsung penyerangan terhadap kaum Quraisy. Peperangan itu melibatkan 314 kaum Muslim dengan peralatan yang seadanya, ada 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, serta 2 ekor kuda. Perang Badar itu di luar perkiraan umat Muslim. Sebab, sejak awal Nabi Muhammad Saw telah merencanakan pengerahan pasukan Muslim untuk peperangan biasa,” jelasnya. 


Akan tetapi berkat kesabaran kaum Muslim dan pertolongan dari Allah Swt, Kaum muslimin mampu memenangkan peperangan yang secara kuantitas tidak menguntungkan bagi kaum muslimin untuk melakukan peperangan tersebut. 


"Kamu muslimin memenangkan perang tersebut walaupun hanya dengan peralatan yang sederhana. Tetapi, ini semua berkat dari iman yang kuat kaum muslimin dan yakin atas bantuan Allah SWT, sesuai dengan surat Ali Imran ayat 123-125 yang isinya tentang kesabaran dan pertolongan Allah SWT,” terangnya. 


Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) al-Barokah, ustadz Maryono MY memberikan sambutan usai kajian tafsir Al-Qur'an tersebut, beliau mengajak para jamaah untuk merapatkan barisan dan selalu memperkuat ukhuwah Islamiyah.


"Alhamdulilah kepada para jamaah yang sudah hadir secara rutin, semoga silaturahim terus terjaga dalam bingkai ukhuwah Islamiyah di lingkungan kita ini. Harapannya, untuk DKM yang akan mengurus masjid ini, tetap dilaksanakan kegiatan yang positif ini dan rutinan yang sudah berjalan seperti kajian fikih, tadarusan dan kajian umum lainnya," pungkas ustadz Maryono yang juga pengurus Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Bogor ini kepada jamaah yang hadir.


Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru