Daerah

KH Cep Herry Syarifudin Paparkan Dalil Al-Qur'an Cinta Terhadap Tanah Air

Ahad, 30 Januari 2022 | 12:00 WIB

KH Cep Herry Syarifudin Paparkan Dalil Al-Qur'an Cinta Terhadap Tanah Air

Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Cep Herry Syrifuddin. (Foto: NUJO/Mun'im)

Bandung, NU Online Jabar

Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Cep Herry Syrifuddin menjelaskan dalil tentang cinta tanah air adalah sebagai bagian dari ajaran Islam. Ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw cinta terhadap tanah airnya yakni Kota Makkah. 


Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim itu pun mengatakan bahwa sebagai umatnya kita dianjurkan untuk selalu mengikuti ajarannya salah satunya dengan mencintai tanah air kita sendiri yakni tanah air Indonesia. 


Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Qosos ayat 85:


إِنَّ ٱلَّذِى فَرَضَ عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لَرَآدُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ


“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS. Al-Qosos: 85) 


KH Cep Herry Syarifuddin menjelaskan bahwa ayat ini terkait dengan perjalanan hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah, dan sampai pada suatu tempat yang bernama Juhfah, nabi merindukan tanah kelahirannya yakni Kota Makkah.


“Kata المعاد ditafsikan sebagai tempat kembali yakni titik di mana Nabi Muhammad Saw memulai Hijrah رسول الله حب مكة cinta terhadap Kota Makkah,” ujarnya pada kanal YouTube Ngaso (Ngaji Santri Online) dilihat NU Online Jabar pada Jumat (28/1).


Ibnu Hayyan Al-Andalusia, pengarang kitab Albahru Al-Muhit menyatakan bahwa:


نزل عليه حين بلغ الجحفة في مهاجره وقد اشتاق اليها

فقال له جبريل اشتاق اليها، قال نعم فاوحاها اليه


Ayat 85 Surat Al-Qosos turun saat Nabi Saw sampai tempat bernama Juhfah saat perjalan hijrahnya, dan sungguh rindu Nabi kepada Kota Makkah. 


Pada riwayat yang lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw sering naik ke bukit lalu mengarahkan pandangannya ke arah Kota Makkah. 


“Kaum muslimin terkhusus kepada generasi milenial bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan asas Pancasila sudah final sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga tokoh agama mempunyai kewajiban untuk memberikan pemahaman dan dalil yang kuat terkait syarif cinta tanah air sesuai ajaran Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad Saw,” pungkasnya.


Pewarta: Mun’im Hasan 
Editor: Agung Gumelar