KH Abdul Qodir: Menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban Bagian Memperteguh Kehambaan Kepada Allah SWT
Sabtu, 19 Maret 2022 | 10:00 WIB
Garut. NU Jabar Online
“Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang mulia. Sebab pada malam itu Allah SWT menurunkan ampunan kepada hambanya yang bertobat. Do’a para hamba-Nya yang dipanjatkan pada malam itu senantiasa dikabulkan Allah SWT. Malam Nisfu Sya’ban juga merupakan malam diserahkannya seluruh amal manusia oleh malaikat kepada Allah SWT dalam kurun waktu setiap satu tahun sekali," ungkap KH Abdul Qodir pada kegiatan malam Nisfu Sya'ban di Masjid Misbahul Hidayah Leles Kabupaten garut pada Kamis (17/3) malam.
KH. Abdul Qodir menuturkan, bahwa malam Nisfu Sya’ban atau malam ke-15 pada bulan Sya’ban telah menjadi rutinitas yang dilakukan oleh setiap umat Islam. Terlebih bagi warga Nahdliyin, menghidupkan malam Nisfu Sya’ban menjadi satu sarana dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban menjadi ajang bagi umat Islam, khususnya warga Nahdliyin dalam memperteguhkan kehambaannya kepada Allah SWT, dan tepat apabila kita isi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT," jelasnya.
Kiai yang juga merupakan Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Leles itu juga menyampaikan bahwa di dalam malam Nisfu Sya’ban segala kebijaksanaan Allah SWT untuk waktu satu tahun ditetapkan kepada malaikat yang empat yaitu Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil dan Malaikat Izrail untuk mengawasi kehidupan manusia dan menentukan nasib manusia.
Perlu diketahui, sebagaimana rutinitas yang selalu dilakukan saat nisfu sya'ban datang, kegiatan dalam menghidupkan malam Nisfu Sya’ban diisi dengan aktivitas ibadah yang khas, yaitu dengan shalat sunah Nisfu Sya’ban dan membaca surat Yasin tiga kali yang kemudian ditutup dengan do’a bersama.
“Dengan wasilah membaca surat Yasin tiga kali, semoga kita sebagai hamba yang lemah dapat diberikan kemudahan dalam mendapatkan akhir hidup yang husnul khatimah, dijaga dari segala marabahaya, diluaskan dengan rezeki yang halal dan bermanfaat sehingga kelak menjadi manusia yang tergolong kepada sabda Nabi SAW “khairunnas anfauhum linnas’’ yaitu sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain," pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pengurus dan keluarga besar Ponpes Misbahul Hidayah, para santri dan santriwati Ponpes Misbahul Hidayah, serta para jamaah Majelis Ta’lim Misbahul Hidayah dan warga sekitarnya.
Pewarta: Siti Wardah Hasimah
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Pelatih Timnas U-23 Panggil 30 Pemain Ikuti TC di Jakarta Jelang Asean Mandiri Cup 2025, Ini Daftarnya
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
54 Rumah Rusak Berat, Pemerintah bersama LPBINU dan LAZISNU Jabar Gerak Cepat Serahkan Bantuan ke Korban Pergeseran Tanah di Purwakarta
5
Dalil Tentang Keutamaan Anjuran Membaca Shalawat hingga Surat Al-Kahfi di Hari Jumat
6
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
Terkini
Lihat Semua