• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Kasatkorcab Kota Bandung Ciptakan Lagu Mars Diklatsar Banser, Maknanya Sangat Dalam

Kasatkorcab Kota Bandung Ciptakan Lagu Mars Diklatsar Banser, Maknanya Sangat Dalam
Kasatkorcab Kota Bandung Ciptakan Lagu Mars Diklatsar Banser, Maknanya Sangat Dalam (Foto: NUJO)
Kasatkorcab Kota Bandung Ciptakan Lagu Mars Diklatsar Banser, Maknanya Sangat Dalam (Foto: NUJO)

Bandung, NU Online Jabar 
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kota Bandung, Wawan Setiawan berhasil menciptakan lagu untuk Banser dengan judul Mars Diklatsar Banser. Kepada NU Online Jabar, Wawan mengaku membutuhkan waktu selama enam bulan untuk menyusun lirik lagu tersebut. 

 

“Ya karena lagu itu merupakan alat me-reprograming alam bawah sadar. Makanya kita coba dengan lantunan lagu mars yang dinyanyikan di saat Diklatsar sehingga bisa dipahami, dirasakan dan menjadi satu program di dalam kehidupannya. Makanya di saat-saat santai kita memikirkan syair yang memang syair itu sendiri ada esensi yang terkandung sangat mendalam,” kata Wawan dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jabar, Rabu (01/12). 


Adapun berikut ini lirik lagu dengan judul Mars Diklatsar Banser:


Mars Diklatsar Banser
Karya Wawan Setiawan

 

Diklatsar latihan pertempuran
Di sini Banser NU dilahirlan
Dengan jiwa militan itulah namanya

 

Gunung hutan rawa laut ditempa
Itulah sahabat kita
Semangat membara tak pernah menyerah
Banser NU siap sedia

 

Di mana kami berada
Merah putih selalu di dada
Banser NU berkorban jiwa
Untuk bangsa dan agama

 

Lebih baik gagal di medan Latihan
Dari pada gagal di medan pertempuran
Mari kita berjihad Bersama
Mencari ridho sang Maha Kuasa

 

Di bawah naungan Nahdlatul Ulama
Banser NU tak pernah ingkar janji
Untukmu bangsa dan negeri ini
NKRI harga mati


Dari lirik lagu tersebut, Wawan juga mengungkapkan bahwa terdapat makna yang sangat dalam di setiap lirik bait lagu tersebut. Contohnya seperti lirik ‘Diklatsar latihan pertempuran’. Dalam lirik tersebut, Wawan mengungkapkan bahwa kata pertempuran yang dimaksud adalah bukan pada arti sebenarnya yang merepresentasikan peperangan di medan perang. Akan tetapi, pertempuran yang dimaksud adalah pertempuran melawan diri sendiri, melawan ego dan hawa nafsu. 

 

“Bertempur dengan ketidaktaatan dalam melakukan perintah Allah, salah satu diantaranya shalat dan kita memaksa peserta latihan untuk melakukannya. Begitupun nyanyian yang tidak mendidik kita paksa alihkan dengan bersholawat . Dan itulah sebenarnya arti pertempuran. Karena ketika setiap kita bisa memerangi atau bertempur dengan diri sendiri . Insyaallah yang namanya Islam rahmatan lil ‘alamin akan menjadi kenyataan,” ungkap Pria kelahiran Bandung itu. 


Lirik lain seperti ‘Banser NU berkorban jiwa, Untuk bangsa dan agama’. Wawan menerangkan bahwa mencintai negeri ini berarti tidak lepas mencintai dan menjaga ulama. Menurut Wawan, selama hidupnya ulama mendidik mengayomi 24 jam tanpa henti, memberikan contoh atau uswatun hasanah di seluruh pelosok negeri ini . 


“Jadi menjaga ulama dan mengamankan negeri ini adalah sebuah kewajiban pada jiwa-jiwa Banser yang sudah militan,” tegas Wawan. 


“Ketika jiwa ini sudah militan punya rasa cinta kepada tanah air hubbul wathon minal iman sejatinya tidak akan ada orang sebagai pribumi negeri ini yang akan merusak negeri dari mulai alam semesta, sampai kepada aturan-aturan yang telah tertuang di dalam falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Itulah yang diterapkan pada Diklatsar Banser,” lanjutnya. 


Ia pun berharap bait demi bait yang terdapat pada lirik lagunya tersebut dapat diaplikasikan oleh anggota Banser khususnya, dan umumnya oleh seluruh pemuda dan pemudi Indonesia. “Semoga kelak generasi yang akan datang bisa menerjemahkan lebih dalam lagi,” tandasnya. 

 

Simak selengkapnya dengan klik tautan ini.

 

Pewarta: Agung G


Daerah Terbaru