• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Hari Ibu, KOPRI IAIN Syekh Nurjati Cirebon Bantu Panti Jompo dan Gelar Diskusi

Hari Ibu, KOPRI IAIN Syekh Nurjati Cirebon Bantu Panti Jompo dan Gelar Diskusi
Diskusi KOPRI dalam rangka hari Ibu (NU Online jabar/Foto: Panitia)
Diskusi KOPRI dalam rangka hari Ibu (NU Online jabar/Foto: Panitia)

Cirebon, NU Online Jabar
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Puteri (KOPRI) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati belum lama ini menggelar refleksi peringatan Hari Ibu. Acara yang berlangsung di Griya PMII Cabang Cirebon itu mengangkat tema “Perjuangan dan Cinta Kasih Ibu Sepanjang Masa”. Jum’at, (15/1/2021)

Ketua Pelaksana, Annisa mengaku acara ini merupakan pertama kalinya digelar oleh KOPRI Komisariat IAIN SNJ Cirebon. “Sebelumnya kami adakan open donasi untuk panti jompo, sebagai wujud kepedulian terhadap kaum Ibu,” ujarnya

Wafirotul Fikriyah, Selaku ketua KOPRI Komisariat IAIN SNJ mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kader KOPRI atas perjuangan dan pengorbanan perempuan baik di ranah publik maupun domestik

“Meskipun tidak dilaksanakan pada tanggal 22 Desember, namun dirasa tidak mengurangi esensi peringatan hari ibu itu sendiri,” katanya

Ia menghimbau, setelah selesainya acara ini para kader KOPRI atau PMII mampu meningkatkan rasa kemanusiaan dan dapat menjadi manusia yang memanusiakan manusia

Sementara itu, Ketua PMII Komisariat IAIN SNJ Cirebon Ahmad Syamsudin mengajak kepada kader-kader PMII untuk kembali mengingat dan mencerminkan apa yang telah ibu lakukan

“Kita tidak mampu melupakan jasa-jasa seorang ibu, karenanya ia telah membesarkan kita dari kandungan sampai kita sudah besar,”. Kata Syamsudin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KOPRI Cabang Cirebon, Oktaviani Nisa mengungkapkan, setiap hari merupakan hari ibu, karena sudah menjadi kewajiban di setiap harinya untuk kita memperlakukan seorang ibu dengan baik.

“Saking banyaknya peran dan ruang lingkup kerja seorang ibu, sampai-sampai sosok seorang ibu tidak dapat dideskripsikan,” tandasnya.

Nurul Bahrul Ulum, selaku narasumber pada acara ini menyampaikan, sudah seharusnya kader KOPRI mampu mengawal isu-isu keperempuanan, karena pengalaman sosiologis dan biologis perempuan tidak mampu dirasakan oleh laki-laki.

“22 Desember yang diperingati sebagai hari ibu memang mulanya saat itu terjadi kongres perempuan pertama di Yogyakarta,” ujar Aktivis Gender itu.

Ia melanjutkan, adapun isu yang diangkat saat kongres yakni mencegah perkawinan anak, Pendidikan, dan Kesehatan Perempuan.

Pewarta: Syam Iqna
Editor: Muhyiddin

 


Editor:

Daerah Terbaru