• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Daerah

Februari Diprediksi Puncaknya Gelombang Covid-19 Varian Omicron

Februari Diprediksi Puncaknya Gelombang Covid-19 Varian Omicron
Omicron Covid-19 (Ilustrasi: Abdul Manap)
Omicron Covid-19 (Ilustrasi: Abdul Manap)

Jakarta, NU Online Jabar
Kasus Covid-19 di negeri ini belum usai, alih-alih menghilang, ini malah terus bermutasi bermunculan varian baru. Kasus positif Covid-19 varian Omicron terus merangkak naik. Data per 10 Januari 2022 mencatat total konfirmasi positif Omicron di Indonesia mencapai 506 orang. 


Di Jawa Barat sendiri, kasus positif Covid-19 per 17 Januari 2022 pukul 07.00 bertambah sebanyak 87 kasus dengan total 709.602 kasus, dan di Indonesia bertambah sebanyak 855 kasus dengan total akumulasi 4.271.649 kasus terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020 lalu.


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan puncak gelombang baru kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bakal terjadi pada awal Februari. Ia menyebut puncak kenaikan kasus varian Omicron memakan waktu berkisar 40 hari lebih cepat dari varian Delta.


“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal bulan Februari. Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/1/2022).


Sementara itu Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2021 dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein mengatakan gelombang ketiga Covid-19 di tanah air berpotensi terjadi.


“Munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19 masih mungkin,” terang dr Fariz kepada NU Online, Kamis (13/1/2021). 


Ia mengatakan, potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, utamanya varian Omicron yang penularannya sangat cepat. 


“Di tengah relaksasi aktivitas masyarakat, pemberlakuan kegiatan masyarakat secara bertahap, perjalanan yang masih aktif (khususnya perjalanan internasional), masih dipacu kejarnya vaksinasi, dan munculnya varian baru, khususnya Omicron, yang menular dengan cepat,” urainya. 


Kendati demikian, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon ini mengatakan bahwa pencegahan terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih bisa diupayakan.


“Upaya terkait pencegahan penularan Covid-19 adalah paling utama.Tidak henti-hentinya saya tetap menyampaikan protokol kesehatan dan vaksinasi adalah upaya pencegahan terbaik saat ini. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi pergerakan atau perjalanan” ungkapnya.


Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan, di ruang terbuka, atau di ruang dengan ventilasi yang cukup. Apabila tidak ada kegiatan mendesak, ia menutur sebaiknya masyarakat tidak melakukan perjalanan, khususnya perjalanan dari/ke luar negeri. 


Senada, Ketua Satgas Covid NU Malang Raya dr Syifa Mustika mengatakan bahwa bersikap waspada dan tertib protokol kesehatan serta menerima vaksinasi adalah kunci menghindari lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. 


“Saya rasa itu karena melihat tren sekarang, angka pasien yang terpapar positif Covid-19 kian naik. Namun apakah itu (gelombang ketiga Covid-19) terjadi atau tidak, tugas kita tetap waspada, tetap kita menjalankan protokol kesehatan supaya prediksi tadi tidak terjadi,” ujar penulis buku Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 ini.


Editor: Abdul Manap


Daerah Terbaru