• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Daerah

Fatayat NU Kota Bandung Akan Merekam dan Menyebarluaskan Nadzoman

Fatayat NU Kota Bandung Akan Merekam dan Menyebarluaskan Nadzoman
Pengajian rutin Fatayat NU Kota Bandung yang dilakukan secara daring
Pengajian rutin Fatayat NU Kota Bandung yang dilakukan secara daring

Bandung, NU Online Jabar 

Fatayat NU Kota Bandung memiliki perhatian terhadap nadzoman yang kini mulai pudar di masyarakat. Bagi Fatayat NU, nadzoman perlu dilestarikan karena bermuatan ajaran Islam dari sisi sejarah dan silsilah nabi, ataupun berupa nasihat petuah yang dikemas dengan nyanyian. Di sisi lain, nadzoman sangat tepat dan efektif karena ajaran Islam menjadi mudah dihafal dan dipahami. 

Ketua Fatayat NU Kota Bandung Siti Badriyah mengatakan, Bidang Dakwah Fatayat NU akan mengumpulkan berbagai macam nadzoman berikut langgam dan cara menyenandungkannya. Kemudian tim seni Fatayat NU Kota Bandung akan merekam dan menyiarkannya.

“Dalam pengajiannya, Fatayat NU Kota Bandung akan melestarikan nadzoman yang kemudian akan disebarluaskan ke majelis ta'lim binaan Fatayat NU Kota Bandung,” kata Siti Badriyah pada pengajian rutin Fatayat NU pada Jumat (28/8).

Pengajian tersebut, biasanya dilaksanakan setiap minggu secara tatap muka di PCNU Kota Bandung. Namun, sejak pandemi Covid-19 dilaksanakan daring. 

"Pengajian ini sangat penting diikuti oleh semua kader Fatayat NU kota bandung karena pengajian ini merupakan ajang latihan untuk para kader agar bisa bergantian memimpin membaca nadzom, tawasul, dan mengkaji kitab kuning," ungkapnya.

Lebih dari, itu, menurut Siti, pengajian rutin, meski dilakukan secara daring merupakan upaya merawat pentingnya menuntut ilmu dari rujukan kitab dengan silsilah sanad keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan sampai ke Rasulullah.

“Hal ini penting sekali dimiliki kader muda NU, penerus perjuangan para kiai, guru-guru Kita.  Jika tidak oleh kita, maka oleh siapa lagi? Jika tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi?" timpalnya.

Enung Siti Nurhidayah, sebagai penanggung jawab kajian ini, berharap kegiatan ini bisa istiqamah, rutin dilaksanakan disela-sela kesibukan aktivitas masing-masing.

Pengajian rutinan itu selalu diawali dengan tawasulan terlebih dulu, dilanjutkan dengan kajian kitab kuning dan diakhiri dengan membacakan nadzoman bersama-sama. Kitab yang dikaji yaitu Safinatun Naja.

Pewarta: Dhilla Nuraeni Az-zuhri
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru