• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Fatayat NU Jabar Gelar Pelatihan Daiyah untuk Persaudaraan dan Toleransi Beragama

Fatayat NU Jabar Gelar Pelatihan Daiyah untuk Persaudaraan dan Toleransi Beragama
Ketua Program Manajer JISRA Neneng Yanti Khozanatulahpan (Foto: NUJO)
Ketua Program Manajer JISRA Neneng Yanti Khozanatulahpan (Foto: NUJO)

Bandung, NU Online Jabar 
Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat melalui Bidang Penilitian dan Pengembangan (Litbang) menggelar Training of Trainer (ToT) untuk para daiyah dengan tema Daiyah Mahdmudah Fatayat NU untuk Persaudaran dan Toleransi Beragama di Yello Hotel Paskal Jl. Pasir Kaliki No.25, Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung pada 9-10 Desember 2021. 


Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari program Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA) yang merupakan sebuah program konsorsium internasional yang berada di 7 negara yang berfokus pada isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) atau toleransi beragama, dan Indonesia termasuk salah satunya. 


Ketua Program Manajer JISRA Neneng Yanti Khozanatulahpan mengungkapkan bahwa Fatayat NU Jabar berkesempatan untuk bekerja sama dengan JISRA selama 5 tahun ke depan bersama dengan 10 lembaga lain dari Indonesia yang akan berfokus pada isu kebebasan beragama dan toleransi.


“Kita memfokuskan program ini untuk para daiyah dan bekerja sama dengan Forum Daiyah Fatayat (Fordaf) di bidang dakwah untuk menjadikan para daiyah ini sebagai agen yang menyampaikan pesan-pesan toleransi beragama, menjadi penggerak toleransi, menjadi pemberi wacana alternatif,” kata Neng Yanti, sapaan akrabnya. 


Menurut lulusan Monash University, Australia tersebut isu terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan belum mendapat perhatian khususnya di bidang dakwah karena masih dianggap isu sensitif. Untuk itu ia berharap dari kegiatan ini para peserta bisa menyampaikan kepada para jamaahnya untuk mempunyai wawasan mengenai toleransi beragama dan kebebasan beragama yang lebih baik lagi agar dapat meningkatkan kerukunan beragama di Indonesia. 


“Para peserta yang hadir sekarang merupakan para daiyah yang mempunyai masyarakat binaan atau jamaah di wilayahnya,” ujar alumni pondok pesantren Babakan Cirebon itu. 


Neng Yanti mengungkapkan bahwa terdapat dua wilayah di Jawa Barat yang menjadi fokus utama dari objek kegiatan ini yaitu di Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. Menurutnya, di dua wilayah ini masih sering terjadi konflik antar umat beragama sehingga perlu ditingkatkan kerukunan beragamanya. 


“Di program ini sementara fokusnya di Garut dan Tasik,” terangnya. 


Oleh karena itu, kata dia, sebagian dari para peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan kader daiyah Fatayat NU dari Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. “Maka dari itu, saat ini sebagian peserta berasal dari Tasikmalaya dan Kabupaten Garut yang masing-masing mengirimkan 10 perwakilannya dan sisanya dari berbagai kota di Jawa Barat seperti Bekasi, Cirebon, Kuningan, Sumedang, Indramayu, dan dari daerah lainnya,”


Dosen ISBI Bandung tersebut juga menerangkan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari penyusunan modul dakwah Fatayat NU Jabar yang melibatkan para pakar dan ahli melalui Forum Group Discussion (FGD) untuk turut memberikan pandangan dalam pembuatan modul yang akan dijadikan pegangan para daiyah di wilayahnya masing-masing. 


“Sebelum kegiatan ToT ini kita telah melakukan penyusunan pedoman dan modul dakwah rahmatal lil ‘alamin dengan tema persaudaraan dan toleransi beragama,”


Sementara itu, salah satu peserta Fatayat NU dari Kabupaten Tasikmalaya Ai Nurlaela mengatakan bahwa ia mendapat banyak sekali wawasan baru terkait dengan isu kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ia mengaku termotivasi untuk mengaplikasikan hal tersebut di wilayahnya yakni di Kabupaten Tasikmalaya.


“Dari Fatayat NU terutama di Kabupaten Tasikmalaya mungkin harus sering untuk mengadakan kegiatan seperti ini untuk mensosialisasikan nilai-nilai toleransi kepada masyarakat,” tandasnya. 


Pewarta: Agung Gumelar


Daerah Terbaru