• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Cerita Mustasyar PWNU Jabar Ikuti Harlah NU ke-99 Ziarah Makam Pendiri NU

Cerita Mustasyar PWNU Jabar Ikuti Harlah NU ke-99 Ziarah Makam Pendiri NU
Cerita Mustasyar PWNU Jabar Ikuti Harlah NU ke-99 Ziarah Makam Pendiri NU. (Foto: NUJO/Mun'im)
Cerita Mustasyar PWNU Jabar Ikuti Harlah NU ke-99 Ziarah Makam Pendiri NU. (Foto: NUJO/Mun'im)

Depok, NU Online Jabar 
Tahun ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar berbagai rangkaian kegiatan untuk menyambut Harlah Nahdlatul Ulama yang ke-99 dalam kalender Hijriah. Salah satu dari serangkaian acara itu adalah berziarah ke makam para pendiri NU bersama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia. 


Salah satu dari sekian banyak yang tergabung dalam rombongan tersebut adalah Mustasyar PWNU Jawa Barat, KH Muhammad Cholil Nafis yang mengawali peringatan harlah ini di Surabaya dengan menziarahi makam pendiri NU pada Rabu (16/2). 


Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok ini menceritakan perjalanannya mengikuti salah satu rangkaian harlah NU ini. Diceritakan, pada pukul 12.30-13.30 WIB rombongan PBNU dan PWNU se-Indonesia ziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari. Kemudian, pukul 13.30-14.00 WIB perjalanan menuju Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar, dan pada pukul 14.00-15.00 WIB dilanjutkan dengan ziarah ke makam KH Bisyri Syansuri dan shalat Ashar. Selanjutnya, pukul 15.00-15.30 WIB rombongan melanjutkan perjalanan ke Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk ziarah ke makam KH Wahab Chasbullah pada pukul 15.30-16.30 WIB. 


“Hari ini kami mengawali  ziarah ke Makam almaghfurlah Kiai Wahab Chasbullah, lalu ke maqbarah almaghfurlah Kiai Bisri Syansuri dan kemudian ke makam Kiai Hasyim Asy’ari yang plus almaghfurlah Kiai Wahid Hasyim, plus almaghfurlah Gus Dur, plus almaghfurlah Gus Sholah," kata Mustasyar PWNU Jabar berdomisili di Kota Depok. 


Dikatakan, peserta ziarah merupakan pengurus PBNU dan PWNU se-Indonesia. Membacakan tawasul dan Tahlil serta diselingi dengan Manaqiban, Sya’iran mengenang dan meneladani perjuangan para Muassis (Pendiri) NU. 


"Ziarah kubur ini lekat dengan ciri ke-NU-an, bahwa ajaran NU menganggap bahwa para ulama yang sudah wafat itu pada dasarnya masih bisa menyambung spirit dengan yang hidup sehingga pertalian (nasab) ilmu serta perjuangannya para penerus perjuangan NU terus bersambung dengan seluruh warga Nahdliyin," ucap Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah.


Kiai Muda M Cholil Nafis menambahkan bahwa kami punya keyakinan saat para penerus perjuangan NU itu menyampaikan salam kepada para muassis pastilah mendengar dan menjawabnya. 


Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda:


السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمات وإنا إن شاء الله بكم لاحقون. أنتم لنا فرط ونحن لكم تبع أسأل الله لنا ولكم العافية.


“Kesejahteraan atas kalian, wahai penghuni kubur dari golongan yang beriman dan beragama Islam, dan kami insyaallahh juga akan menyusul. Kalian telah mendahului kami dan kami akan mengikuti kalian. Aku memohon kepada Allah agar kami dan kalian diberikan keselamaan oleh Alloh,” (HR. Muslim, An-nasai dan Ibnu Majah).


Rasulullah saw berpesan kepada umatnya agar ketika melewati kuburan hendaknya mengucapkan salam. Seandainya mereka tidak mendengar setelah kematian tentu tak akan ada ajaran itu. 


"Para pengurus NU perlu terus menyambungkan spiritualnya dan batinnya dengan para Muassis agar selalu dibimbing oleh Allah Swt bahwa perjuangannya melalui NU sesuai dengan yang diwajibkan oleh Ulama untuk mengikuti ajaran Rasulullah Saw," tutupnya. 


Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru