• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Daerah

Ajengan Yusuf: Perempuan Punya Derajat Mulia Dalam Al-Qur'an

Ajengan Yusuf: Perempuan Punya Derajat Mulia Dalam Al-Qur'an
Sekolah Islam dan Gender (SIG) PMII Komisariat Syamsul 'Ulum Sukabumi, Aula MWC NU Sukaraja, Sabtu, (27/3). (Foto: NU Online Jabar)
Sekolah Islam dan Gender (SIG) PMII Komisariat Syamsul 'Ulum Sukabumi, Aula MWC NU Sukaraja, Sabtu, (27/3). (Foto: NU Online Jabar)

Sukabumi, NU Online Jabar
Pengasuh Pondok Pesantren al-Muslim Lembur Situ, Kota Sukabumi Ajengan Yusuf Mulyadin menjelaskan bahwa perempuan mempunyai posisi derajat yang mulia. Hal itu dibuktikan dengan nama surat yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yakni surat An-Nisa yang artinya perempuan. sementara, istilah khusus untuk laki-laki itu tidak ada.

"Perempuan itu sudah diistimewakan dalam Al-Qur'an, salah satu nama surat ada surat An-Nisa. Kemudian, ketika nama Nabi masuk dalam nama surat ada nama surat Maryam," ujarnya pada saat menjadi pemateri dalam kegiatan Sekolah Islam dan Gender (SIG) PMII Komisariat Syamsul 'Ulum Sukabumi, Aula MWC NU Sukaraja, Sabtu, (27/3).

Di beberapa literatur sejarah, perempuan mampu membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi pemimpin seperti Ratu sima, Ratu Kalinyamat, Siti Khodijah sebagai penguasah perempuan yang sukses dan lain-lain. 

“Kendati demikian, di ruang publik masih terjadi praktik-praktik tidak adil soal gender. Contoh, perempuan tidak boleh bekerja, pendidikan tinggi dan lain-lain, hal itu dipicu oleh kurangnya pemahaman di masyarakat,” lanjut Ajengan Yusuf, yang juga menjabat sebagai ketua LDNU PCNU Kota Sukabumi 

Sementara itu, ketua KOPRI Komisariat Ayudia mengatakan bahwa kegiatan SIG digelar bertujuan untuk memfasilitasi dan memberikan pemahaman kepada para kader agar mampu berlaku adil gender. 

"SIG itu merupakan suatu kebutuhan yg harus di penuhi sehingga adil gender akan mulai tertanam sejak dalam pikiran sehingga ke depannya tidak akan lagi adanya ketimpangan yg terjadi antara laki-laki dan perempuan. Maka dari itu, semoga tahap awal mengikuti SIG ini anggota dan kader PMII mampu merespon isu-isu gender, konsiten dan selalu gandrung dalam memperjuangkan kesetaraan," terangnya.

Selanjutnya, Ketua pelaksana Ernawati menyampaikan bahwa dengan terselenggaranya kegiatan SIG dirinya merasa optimis kalau kader-kader PMII ke depan akan bersikap sensitif gender sehingga dua insan ini tidak lagi saling bernegasi baik dalam berhubungan di ruang domestik maupun di ruang publik. 

"Ada dua orientasi dari kegiatan ini pertama, melanjutkan jenjang kaderisasi di kopri. Kedua, kader PMII dituntut untuk mampu bisa mengimplementasikan nilai-nilai kesetaraan gender, wabilkhusus setelah kader-kader terjun dalam dunia yang sebenarnya seperti berkeluarga ruang domestik dan masyarakat ruang publik," ucapnya.

Adapun rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, lanjut Cinong sapaan akrabnya "peserta minimal mampu melakukan dan memastikan keadilan gender di masyarakat lewat advokasi dan mendampingi masyarakat yang masih tabu, melayani pengaduan masyarakat yang mengalami pelecehan seksual dan bias gender lainnya," tutupnya.

Kegiatan yang mesngusung tema Aktualisasi Nilai Kesetaraan dalam Bingkai Pergerakan Tanpa Bias Gender ini diikuti oleh 25 peserta perwakilan masing-masing komisariat yang ada di bawah naungan Cabang PMII Kota Sukabumi. 

Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Agung Gumelar 

 


Daerah Terbaru