1.500 Pengahafal Al-Qur'an Siap Diterjunkan ke Desa se-Jabar
Kamis, 5 Desember 2019 | 22:39 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Setelah dicanangkan pada 9 November 2018 di Pesantren Al-Falah 2 Nagreg, program unggulan Gubernur Jawa Barat Satu Desa Satu Hafizh (SADESHA), hari ini, Kamis, 5 Desember 2019, resmi berjalan. Program ini dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh (PW JQH) NU Jabar. JQH adalah asosiasi para pembaca dan penghafal Al-Qur'an, sebuah badan otonom yang bernaung dalam Nahdlatul Ulama.
Sadesha adalah cikal bakal dari mimpi besar Gubernur Jabar dalam mewujudkan visi misi Jabar juara lahir batin. Targetnya dalam 5 tahun kepemimpinannya, setiap desa di seluruh Jabar memiliki satu hafiz dan dapat berkembang dengan lahirnya hafiz-hafiz berikutnya. Selain sebagai ajakan dan motivasi bagi masyarakat untuk memelihara teks-teks Al-Qur'an, juga sebagai langkah strategis dalam pembinaan akhlak, terutama di kalangan generasi muda.
Peresmian ini ditandai dengan pelepasan dan penempatan 1.500 hafizh/hafizhah oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Sebelum pelepasan, para penghafal Al-Qur’an itu terlebih dahulu mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 250 khataman. Setiap penghafal membacakan 5 juz, jadi 30 juz Al-Qur’an diselesaikan oleh 6 orang.
“Alhamdulillah tahap awal program SADESHA ini dapat direalisasikan dengan mengirimkan 1.500 hafiz,” ujar Ketua PW JQH NU Jabar KH Cecep Abdullah Syahid. “Insyaallah dalam tiga tahun ke depan target 6.000 hafiz dapat terpenuhi,” lanjut Pengasuh Pesantren Al-Falah 2 Nagreg itu.
Kiai Cecep sangat mengapresiasi program unggulan Gubernur Jabar ini dan bersyukur karena lembaga yang dipimpinnya dipercaya sebagai pelaksana program. Para hafiz ini berasal dari semua ormas Islam, dengan syarat sudah hafal 30 juz.
Sementara itu Ketua Panitia Pelepasan dan Penetapan KH Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa selain hafal 30 juz Alquran, para hafiz ini juga dibekali dengan kemampuan dasar ilmu fikih.
“Selain mengimami salat dan mengajar mengaji, para hafizh ini pasti akan menjadi tempat bertanya masyarakat desa,”jelas Kiai Lukman. “Oleh karena itu, selama program berlangsung, mereka akan terus dibina oleh para kiai dan ibu nyai yang sudah mengikuti TOT program SADESHA,” sambung Pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin itu.
Kiai Lukman juga menjelaskan bahwa kegiatan khataman yang diikuti oleh 1.500 hafizh dan pelepasan serta penempatan mereka ke 1.500 desa, merupakan yang terbesar di Indonesia. Kedua jumlah ini diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dua rekor MURI ini diserahkan langsung oleh Tim MURI kepada KH Cecep Abdullah Syahid selaku Ketua PW JQH Jabar dan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat.
Editor: Iip D. Yahya
Terpopuler
1
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
2
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
3
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
4
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
5
LP Ma’arif NU Jabar dan Gurfah Azhariyah Gelar Tes Masuk Universitas Al-Azhar Mesir
6
Jelang Idul Adha 1446 H, PCNU Cianjur Akan Menggelar Kurban Serentak di 32 Kecamatan
Terkini
Lihat Semua