Ubudiyah

Bacaan Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya

Kamis, 13 Juni 2024 | 16:38 WIB

Bacaan Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya

Puasa Arafah (Ilustrasi: AM)

Bandung, NU Online Jabar
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini disunnahkan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji, karena pada hari tersebut jamaah haji sedang melaksanakan salah satu rangkaian puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Padang Arafah.

Padang Arafah adalah bukit atau gunung tempat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menyeru di depan kaumnya untuk yang terakhir kali. Padang Arafah juga dikenal sebagai Gunung Kasih Sayang (Jabal Rahmah), tempat pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah terpisah selama ratusan tahun.

Saat ini, Padang Arafah menjadi lokasi puncak ibadah haji, yaitu wukuf, bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji. Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan. Prosesi wukuf, yang berarti "berhenti", dimaknai sebagai berhenti dari segala urusan dunia dan merenungkan keesaan Allah SWT.
 

Selama prosesi wukuf di Padang Arafah, umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa, yaitu puasa sunnah Arafah.


Bacaan niat puasa sunnah Arafah
 

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   
 

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  
 Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”   


Niat tersebut dibaca pada malam hari sebelum waktu subuh datang. Namun, karena puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah, maka bagi mereka yang lupa berniat pada malam hari, diperbolehkan untuk berniat di siang harinya. Niat dapat dilakukan mulai dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), asalkan belum ada tindakan yang dapat membatalkan puasa.
 

Keutamaan puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah ini bisa disimak antara lain dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda: 
 

  صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية   
 

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
 


Terkait