Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Taushiyah

Hikmah di Balik Musibah

Bencana Erupsi Gunung Semeru. (Desain: M Fahmi).

Oleh: Dr H Ramdan Fawzi
Tanah air kembali berduka dengan rentetan peristiwa alam yang belum lama ini terjadi. Masyarakat masih dihantui oleh pandemi Covid-19 yang belum juga usai, ditambah dengan kabar keluarnya varian baru virus Corona yaitu Omicron yang disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus. 

 

Beberapa waktu lalu, menyusul peristiwa alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/11), dan Sabtu (4/12) kemarin viral meletusnya Gunung Semeru yang terletak di Lumajang, Jawa Timur menambah rentetan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. 

 

Rentetan peristiwa alam ini tentunya mempunyai sebab dan akibat atas kejadiannya. Namun, jangan pernah lupa bahwa setiap peristiwa yang terjadi selalu meninggalkan hikmah yang bisa kita ambil sebagai bahan untuk instrospeksi diri, mendekatkan kembali diri kita kepada Allah Swt yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

 

Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-An'am ayat 17:

 

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

 

"Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu."

 

Berdasarkan tafsir Tahlili yang bersumber dari Kementerian Agama Republik Indonesia, dalam ayat ini ditegaskan kembali ke Maha Kuasaan Allah swt, bahwa tidak ada seorangpun yang mampu melenyapkan suatu kemudaratan yang ditimpakan Allah kepada seseorang kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, duka cita, kehinaan dan lain sebagainya yang mengakibatkan penderitaan pada manusia baik lahir maupun batin. 

 

Demikian pula halnya tak ada seorangpun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan, dan lain sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan baik lahir maupun batin.

 

Allah SWT Maha Kuasa memelihara segala kebaikan agar seseorang tetap sebagaimana yang Dia kehendaki. Setiap selesai melaksanakan shalat lima waktu, Nabi Muhammad SAW selalu membaca doa antara lain: 

 

"Ya Allah, tidak ada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, tak ada yang memberi terhadapnya apa yang Engkau cegah dan tidak bermanfaat kejayaan seseorang atas siksa-Mu." (Riwayat al-Bukhori dari al-Warrad). 

 

Oleh karenanya, sebagai hamba yang beriman hendaknya kita menerima ketetapan-Nya. Musibah yg terjadi merupakan ujian bagi orang soleh, menjadi teguran bagi orang soleh yang masih suka berbuat salah. Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah SWT. 

 

Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Robitoh Kabupaten Bandung Barat

Agung Gumelar
Editor: M. Rizqy Fauzi