Wapres Ma'ruf Amin Siap Jadi Juru Damai Konflik PBNU dan PKB
Rabu, 7 Agustus 2024 | 16:00 WIB

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin (Foto: screenshot Youtub Wakil Presiden Republik Indonesia)
Jakarta, NU Online Jabar
Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin menyatakan kesiapannya untuk menjadi mediator dalam konflik yang terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pernyataan tersebut disampaikan mengingat Kiai Ma'ruf Amin merupakan salah satu pendiri dan Ketua Dewan Syuro pertama PKB sebelum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang mengislahkan, mendamaikan dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia tentu. Karena untuk mendamaikan itu kan perintah agama," ujar Kiai Ma'ruf dalam pernyataan kepada awak media yang ditayangkan melalui Kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia pada Rabu (7/8/2024).
Kiai Ma'ruf menegaskan keterlibatannya dalam pendirian PKB dan peranannya sebagai Ketua Dewan Syuro pertama sebelum Gus Dur memberikan alasan kuat baginya untuk ingin berkontribusi dalam penyelesaian konflik ini.
"Apalagi saya juga terlibat, dulu, waktu pendiriannya, bahkan Ketua Dewan Syuro pertama saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya keinginan," imbuh Rais Aam PBNU 2015-2019 itu.
Namun, Kiai Ma'ruf menolak apabila pendapatnya digunakan sebagai alat untuk menyerang salah satu pihak.
"Kalau hanya untuk mencari peluru untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi untuk digunakan peluru untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberikan peluru-peluru untuk menambah konflik," tegasnya.
Sebaliknya, Wapres menegaskan kesiapannya untuk mendamaikan apabila kedua pihak bersedia berdamai dan mencari solusi.
"Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, dan mereka mau berdamai, mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu (mendamaikan)," pungkas Kiai Ma'ruf Amin.
Pewarta: Aru Lego Triono