2 lagu-lagu tanah air, suasana tenang
Isi golongan lagu-lagu ini sebetulnya sama saja dengan isi golongan lagu-lagu di atas. bedanya hanya, bila golongan lagu-lagu di atas semuanya merupakan mars golongan lagu-lagu ini pada umumnya bersuasana tenang. Atau dengan perkataan lain, bila golongan lagu-lagu di atas bersifat sebagai gerak, golongan lagu-lagu ini lebih mendalam, lebih tahan uji, sifat yang tenang inilah yang memudahkan lagu-lagu ini untuk disesuaikan dengan susunan empat suara (vierstemmige zetting).
Dalam bentuk mana lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan berlainan dari golongan lagu-lagu di atas yang boleh dikatakan tersebar dalam semua lapisan masyarakat, golongan lagu-lagu ini pada umumnya hanya dinyanyikan oleh pelajar-pelajar kita yang dapat menyanyi lebih teratur terutama di Yogyakarta yang menjadi pusat perjuangan kita selama revolusi. Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan mereka pada perayaan di istana presiden ( Aubade, malam-malam resepsi), malam pertunjukan dan sialan sialan radio.
Sebagai contoh pertama dari golongan ini kita kemukakan satu lagu ciptaan Iskak:
Tanah airku
Sejak zaman purba
Terkenal makmurnya
Tanah yang kaya
Bagaikan permata
Jiwaku, tenagaku
Untuk nusa bangsa
Sampai ke akhir dunia
Bela Tanah airku
Sampai ke akhir dunia
Cinta tanah airku
Seperti golongan lagu-lagu pertama, kita lihat, bahwa juga lagu ini (dan lagu-lagu berikut) melukiskan rasa cinta dan bakti pada nusa dan bangsa. Tanah airku adalah suatu lagu yang digunakan oleh Bung Karno sendiri.
Sebagai contoh kedua dari golongan ini kita kemukakan satu lagu ciptaan almarhum C. Simandjuntak:
Tanah tumpah darahku
Tanah tumpah darah
Yang suci mulia
Indah dan permai
Bagaikan intan permata
Tanah airku
Tanah pusaka ibuku
Selama hidupku
Aku setia padamu
Sebagai contoh yang ketiga juga patut dapat perhatian kita lagu ciptaan H. Mutahar
Baca Juga
Hari Pahlawan Ada Karena Resolusi Jihad
Syukur
Dari yakinku teguh
Hati ikhlas ku penuh
Kan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadiratmu Tuhan.
Dan sebagai contoh yang keempat dari golongan lagu-lagu ini kita kemukakan lagu ciptaan Kusbini:
Padamu negeri
Padamu negeri
Kami berjanji
Padamu negeri
Kami berbakti
Padamu negeri
Kami mengabdi
Bagimu negeri
Jiwa laga kami
Berlainan dengan ketiga lagu-lagu pertama di atas (tanah airku tanah tumpah darahku dan syukur) yang masing-masing terdiri dari beberapa bait lagu padamu negeri hanya mempunyai satu bait saja titik jadi lagu ini sangat pendek titik tapi untuk melukiskan rasa bakti dan abdi pada tanah air, memang tidak selamanya perlu dengan perkataan yang berlebih-lebihan.
Contoh lagu-lagu yang kita kemukakan di atas dari golongan yang kedua ini keempatnya bernafaskan suasana gereja dalam hati disertai perasaan khidmat dan suci pada golongan lagu-lagu ini sudah tentu masih banyak lagu-lagu yang dapat kita tambahkan, tapi tidak perlu kita kemukakan di sini.
Semua lagu-lagu yang kita kemukakan di atas, baik pun yang merupakan mars ataupun yang bersuasana tenang (kecuali dari barat sampai ke timur dan halo-halo Bandung) menurut pendapat kita masih pada tempatnya untuk dinyanyikan dan disebar ke seluruh tanah air kita di masa depan, di mana kita mendapat kesempatan yang luas untuk menanam dan memupuk rasa persatuan kebangsaan kita yang erat. Semua lagu-lagu ini kita sebut: LAGU TANAH AIR, dalam hati lagu-lagu yang menanam rasa cinta dan bakti pada nusa dan bangsa kita. Dan qua isi, lagu-lagu ini merupakan permulaan tradisi baru dalam lagu-lagu kita, yang telah jauh lebih dahulu dipelopori oleh Indonesia Raya
3 lagu-lagu percintaan (minne liederen)
Selama revolusi banyak timbul lagu-lagu percintaan yang erat hubungannya dengan perjuangan kita. Golongan lagu-lagu ini pada umumnya melukiskan saat-saat (scene) yang sangat mengharukan. hampir semua lagu-lagu ini berputar di sekitar perpisahan antara seorang gadis dengan kekasihnya yang pergi menuaikan baktinya di garis yang terdepan, disertai dengan perasaan-perasaan bahwa kepergiannya itu mungkin untuk selama-lamanya "dekat andaikataku akan gugur" adalah suatu kalimat yang banyak terdapat pada syair dari lagu-lagu ini.
Golongan lagu-lagu ini banyak dijadikan dalam segala lapisan masyarakat dan selama revolusi menjadi bagian terbesar dari reportoire sialan sialan radio dan pertunjukan pertunjukan sandiwara juga merupakan nyanyian.
Dari golongan lagu-lagu ini yang perlu mendapat perhatian kita ialah ( menurut yang kita dengai) satu lagu ciptaan sinau
Gugur bunga
Betapa hatiku tak akan pilu
Telah Gugur pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini penghibur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati.
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti.
Gue gue bunga di taman bakti
Diharibaan Pertiwi
Helm semerbak menambah
Tanah air jaya sakti
Bersambung...
Sumber: Majalah Mimbar Indonesia, No. 4, 28 Januari 1950 dan No. 5, 4 Februari 1950