Kongres ke-13 Tetapkan KH Achmad Chalwani Nawawi dan KH Ali Masykur Musa Pimpin JATMAN 2024-2029
Ahad, 22 Desember 2024 | 00:38 WIB

KH Achmad Chalwani Nawawi dan KH Ali Masykur Musa Terpilih jadi Rais dan Mudir 'Aali JATMAN 2024-2029. (Ilustrasi: NU Online Jabar/Iqbal).
Boyolali, NU Online Jabar
KH Achmad Chalwani Nawawi dan Prof KH Ali Masykur Musa resmi ditetapkan sebagai Rais dan Mudir 'Aali Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) periode 2024-2029 di Kongres ke-13 yang bertempat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Keputusan tersebut diumumkan pasca dimusyawarahkan dalam sidang Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh 9 ulama, kemudian disahkan dalam Sidang Pleno Kongres JATMAN yang ke-13.
Melansir laman NU Online, keduanya memberikan sambutan yang diawali oleh Mudir 'Aali JATMAN 2024-2029 terpilih KH Ali Masykur Musa. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ali menyebutkan pentingnya mencari wasilah.
"Carilah wasilah. Apa wasilah itu? Yaitu guru kita, mursyid kita. Cara mencarinya harus bersungguh-sungguh agar kita menjadi muflihun atau orang-orang yang beruntung," jelasnya.
Kiai Ali menuturkan bahwa jalan yg lurus tersebut tiada lain adalah dengan berthariqah. Menurutnya, thariqah adalah jalan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan.
"Ini yang kita cari, mari kita sebar luaskan. Karena ini thariqah sejati. Bahagia sejati tiada lain diperoleh melalui thariqah ini," ungkapnya.
Kiai Ali juga menambahkan, thariqah juga menjadi mata rantai dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Itu yang akan menjadi pegangan kita semua," tandas pria yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maskuriyyah Pasulukan Thariqah Naqshabandiyah Khalidiyah Jakarta.
Sementara itu, Rais 'Aali JATMAN 2024-2029 terpilih KH Achmad Chalwani Nawawi mengungkapkan sejarah singkat perjuangan thariqah di Indonesia.
"Banyak sekali tokoh-tokoh bangsa ini yang mengamalkan thariqah. Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, dan lainnya mereka ini para pengamal thariqah," ungkap Kiai yang merupakan Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah sekaligus Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN).
Sebagai informasi, sebelumnya istilah yang digunakan dalam pimpinan JATMAN yakni Rais 'Aam dan Mudir 'Aam. Pada Kongres ke-13, JATMAN menyesuaikan istilah tersebut menjadi Rais 'Aali dan Mudir 'Aali dan disepakati oleh forum di Kongres ke-13 JATMAN.