Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

6 Rumah Ibadah di Bali Dapat Bantuan R20

Yenny Wahid (berkerudung) saat penyerahan bantuan di halaman dalam Pura Jagatnatha kawasan Puja Mandala Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022), (Foto: NU Online/Abdul Karim Abraham).

Bandung, NU Online Jabar

Agenda G20 Religion of Twenty (R20) sedang berlangsung di Bali. Kegiatan ini akan berakhir pada Kamis, 3 November 2022. Rangkaian kegiatan pun digelar demi menyambut forum yang mempertemukan antar pemuka agama di dunia ini.

 

Salah satu dari rangkaian agenda tersebut adalah pemberian dana bantuan kepada enam rumah ibadah di Bali. Enam tempat ibadah yang mendapat bantuan adalah Pura Jagatnatha Puja Mandala, Mushala An-Nahdlah, Gereja Protestan Prebiteri Indonesia Jemaat Knowon, Mushala Al-Hidayah Kampung Lebah, Pura Agung Jagatnatha Denpasar, dan Masjid Nurul Huda.


Baca Juga:
Sekjend Liga Muslim Dunia: R20 Aksi Nyata Wujudkan Perdamaian Antar Pemeluk Agama

 

Keenam tempat ibadah tersebut masing-masing menerima bantuan sebesar Rp50.000.000. Adapun bantuan tersebut dilakukan Zannuba Arifa Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid di halaman dalam Pura Jagatnatha kawasan Puja Mandala Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022).

 

Yenny yang mengaku mewakili Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf itu mengatakan, R20 digelar untuk mendorong agama-agama di dunia untuk turut menjadi solusi bagi problem dunia. Salah satu simbolnya adalah dengan memberikan bantuan lintas agama seperti ini.

 

Timbulnya konflik berbasis agama, menurut Yenny, karena adanya umat dari agama yang terlalu bersemangat menghadirkan Tuhan, tetapi caranya terlalu berlebihan, sehingga terjadi perpecahan karena mengklaim yang paling benar dan yang lain salah.


Baca Juga:
Berikut Alasan Kenapa Bali Dipilih Jadi Tuan Rumah R20

 

“Padahal agamanya sendiri enggak ada masalah, karena semua agama mengajarkan kebaikan,” jelas Yenny.

 

Yenny pun melanjutkan, agama yang dulu dianggap menjadi perpecahan, ke depan harus menjadi solusi, harus menjadi kekuatan yang bisa mendorong masyarakat untuk bisa mengayomi sesama manusia.

 

“Kalau kami sejak awal sudah didoktrin bahwa Islam rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk alam semesta. Jadi kami yang Islam enggak boleh hidup untuk dirinya sendiri, tapi dia harus mampu menjadi pengayom untuk seluruh makhluk Tuhan,” jelasnya.

 

Hadir mendampingi Yenny Wahid, salah satu panitia R20 Rumadi Ahmad, Ketua PWNU Bali H Abdul Aziz, dan Ketua PW GP Ansor Bali H. Yunus Niam.

 

Editor: Agung Gumelar

Agung Gumelar
Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait