Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kuluwung

Langit di Bangku Sore

Langit di Bangku Sore. (Foto: NU Online Jabar)

Cukup lama tak menulis surat untukmu
Semua pujian hilang merayap dan menguap


Wajahmu tersamar di udara yang menjadi embun
Memudar seperti langit pagi yang hilang warna


Aku terlelap dilipatan alis matamu
yang tersisa hanya wangi tubuh malam memudar


Nafasku terjerembab di pasir hening matamu
Aku berkata pada langit yang menggigil


Baca Juga:
LPBINU Jabar Distribusikan 1000 Paket Peralatan Sekolah kepada Korban Gempa di Empat Kecamatan


Pada sakitnya kaki bukit yang menguning
Aku, kita, apakah engkau yang akan menunggu


Matahari hampir habis
Pelupuk biru pipi bisumu


Tangismu tersisa dijejak tanjakan curam
Pedih teriris tawa sore di ketinggian


Langit pasti menunggu di bangku dan harapan
Terjaga, terlupa, terlelap


Baca Juga:
Khutbah Jumat: Menjadi Warga Baik untuk Negara yang Baik


Untuk tawa yang terdekap
Berjanji pada halus keningmu


Menunggu di tepian dongeng yang tersisa
Membaca kisahmu dalam syair


Wajahmu adalah prasasti
Terukir di papan malam yang terjaga


Nasihin, Penulis Lesbumi PWNU Jawa Barat

Editor: Agung Gumelar