Musran Ranting NU se-Jatiasih Hasilkan Kepengurusan Baru 2025–2030
Selasa, 2 September 2025 | 12:09 WIB
Bekasi, NU Onlilne Jabar
Rangkaian Musyawarah Ranting (Musran) NU se-Kecamatan Jatiasih berlangsung khidmat dan sukses. Kegiatan ini menjadi momentum penting regenerasi kepemimpinan NU di tingkat ranting untuk masa khidmah 2025–2030.
Musran digelar pada 19–29 Agustus 2025 di enam ranting di bawah naungan MWCNU Jatiasih. Setiap forum dihadiri Wakil Ketua PCNU Kota Bekasi bidang OKK, M. Jufri, Sekretaris H. Nur Cholik, Ketua MWCNU Jatiasih H. Lukman Cecep, serta jajaran pengurus lainnya.
Dari musyawarah tersebut, terpilih kepengurusan baru di enam ranting, yakni:
- PRNU Jatirasa (19 Agustus 2025): Rois Syuriyah Ust. Syafrudin Bastian, Ketua Tanfidziyah Ust. Eko Setiyono.
- PRNU Jatikramat (23 Agustus 2025): Rois Syuriyah KH. M. Riyad, Ketua Tanfidziyah Ust. Khaerul Fadil.
- PRNU Jatimekar (24 Agustus 2025): Rois Syuriyah Ust. Abdul Ghofur, Ketua Tanfidziyah Ust. Sabenih.
- PRNU Jatiasih (24 Agustus 2025): Rois Syuriyah Ust. Saman Asyari, Ketua Tanfidziyah Ust. Sunto Subroto.
- PRNU Jatiluhur (26 Agustus 2025): Rois Syuriyah Ust. H. Arman Saidi, Ketua Tanfidziyah Ust. Sahroni Jamhuri.
- PRNU Jatisari (29 Agustus 2025): Rois Syuriyah KH. Mansyurudin al-Bantani, Ketua Tanfidziyah Ust. H. Nurhasan.
Antusiasme warga Nahdliyin terlihat dari ramainya kehadiran pengurus ranting, tokoh agama, masyarakat, perwakilan pesantren, serta aparat setempat. Hadir pula sejumlah pengurus PCNU Kota Bekasi, di antaranya KH. Zainal Abidin, KH. Amar Hasan, Kyai Muqorobin, KH. Sohibul Wafa, Kang Rohdin, Ahmad Munawi, dan Ust. Mustofa.
Ketua MWCNU Jatiasih, H. Lukman Cecep, menyampaikan optimisme atas terbentuknya kepengurusan baru.
“Ada tantangan tetapi sekaligus ada peluang. Saya yakin dalam lima tahun ke depan program-program dan layanan kepada Nahdliyin Jatiasih bisa diimplementasikan dengan lebih baik,” ujarnya.
Puncak Musran di Jatisari dibuka oleh Mustasyar PCNU Kota Bekasi sekaligus Ketua MUI Kota Bekasi, KH. Saefudin Siroj. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran setiap individu dalam NU.
“Berjuang di NU adalah bagian dari doa para muassis NU yang tersambungkan kepada kita. Bukan semata keinginan pribadi, melainkan kehendak Allah melalui doa mereka. Maka, bukan kita yang merasa mampu berkhidmat, melainkan kita yang diperbaiki melalui khidmat tersebut,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan khutbah iftitah KH. Mansyurudin al-Bantani dan doa KH. Raden Surya Kusuma. Wakil Ketua PCNU Kota Bekasi, M. Jufri, mengakhiri Musran dengan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.
“Dengan kepemimpinan baru, diharapkan Ranting NU di Jatiasih semakin berkembang dalam khidmatnya kepada umat dan masyarakat,” katanya.